Korut: AS Gunakan Bantuan Kemanusiaan ‘Kedok Skema Politik Jahatnya’ Atas Negara Lain

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Amerika Serikat menggunakan program bantuan internasionalnya untuk mencapai “skema politik yang jahat” dengan memberikan tekanan pada negara-negara penerima, menurut seorang peneliti senior Korea Utara.

Kang Hyon Chol dari Asosiasi untuk Promosi Pertukaran Ekonomi dan Teknologi Internasional, yang terkait dengan Kementerian Luar Negeri Korea Utara, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs resmi Jementerian pada Minggu.

Kang menunjukkan bahwa banyak negara semakin kecewa setelah sempat terpikat pada program bantuan AS.

“Dalam praktik sebenarnya, banyak negara telah mengalami rasa pahit sebagai akibat dari menggantungkan banyak harapan pada ‘bantuan’ dan ‘bantuan kemanusiaan Amerika,'” kata Kang.

Peneliti Korea Utara itu mengatakan tujuan tersembunyi dari menawarkan bantuan dan bantuan kemanusiaan oleh Amerika adalah untuk “mencapai skema politik jahat mereka” dan mendapatkan keuntungan bagi Pemerintah AS sebagai imbalannya.

“Ini dengan jelas mengungkapkan bahwa niat tersembunyi Amerika untuk menghubungkan ‘bantuan kemanusiaan’ dengan ‘masalah hak asasi manusia’ adalah untuk melegitimasi tekanan mereka pada negara-negara berdaulat dan mencapai skema politik jahat mereka,” tambahnya.

Kang mengingatkan bahwa situasi sosial dan ekonomi yang dipicu oleh pandemi COVID-19 di seluruh dunia telah menciptakan peluang baru bagi AS untuk mencoba menyalahgunakan penderitaan dan rasa sakit untuk “tujuan politik yang jahat”.

Amerika Serikat telah menyatakan siap untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara tetapi tidak ada upaya yang dilakukan untuk memberikan bantuan langsung.

Korea Utara tidak menunjukkan minat pada bantuan dari Amerika Serikat, atau sekutu regionalnya, Korea Selatan dan Jepang.

Namun, Pyongyang sangat terbuka dengan uluran tangan dari sekutunya, China.