Media-media AS Sebut Koalisi Maritim Kontra-Yaman ‘Mission Impossible’

Share

POROS PERLAWANAN– Usai Washington mengumumkan pembentukan koalisi maritim untuk menghadapi Yaman, media-media Paman Sam membahas tantangan-tantangan yang bakal dihadapi Koalisi ini di Laut Merah. Menurut mereka, “misi mustahil” ini justru semakin menampakkan kelemahan-kelemahan AS.

Fars melaporkan, majalah Newsweek menulis bahwa serangan Yaman yang terus meningkat di Laut Merah telah menimbulkan kesulitan baru bagi Angkatan Laut AS. Militer AS dihadapkan dengan opsi-opsi sulit terkait cara menanggapi gelombang serangan Yaman.

“Washington harus menyeimbangkan antara kehadiran di berbagai titik dunia dan dukungannya bagi Israel. Angkatan Laut AS tidak bisa hadir di seluruh tempat dan menjaga laut meter per meter,” kata periset Institut Internasional Riset Strategis, Fabian Hinz saat diwawancarai Newsweek.

Media AS lain, Politico, menyatakan bahwa Pentagon mencemaskan biaya pengadangan rudal dan drone Yaman lebih dari masalah lainnya. Sementara New York Times mengungkit aspek lain dari kelemahan Koalisi Maritim bentukan AS ini. Absennya negara-negara penting Arab dideskripsikan New York Times sebagai “tantangan yang perlu diperhatikan.”

Beberapa hari lalu, Menhan AS Lloyd Austin pergi ke Tel Aviv dan di sana mendeklarasikan pembentukan Koalisi Maritim Regional untuk menghadapi Angkatan Bersenjata Yaman; Koalisi yang sejak awal sudah terlihat lemah lantaran sejumlah negara Arab enggan bergabung di dalamnya.

Situs al-Khaleej menyinggung absennya beberapa negara penting di Kawasan dan menulis,”Saudi tidak menghendaki konfrontasi lain dengan Yaman. UEA juga tidak meyakini efektivitas Koalisi ini, sementara Mesir tidak menerima esensinya.”

Jeritan ketakutan dan kekhawatiran Israel terhadap operasi-operasi Yaman masih terus mendengung dari media-media Ibrani. Harian Haaretz dalam laporannya menulis,”Sudah 2 pekan berlalu tanpa ada satu pun kontainer yang memasuki pesisir Israel via laut. Kami menduga bahwa tren ini akan berlangsung hingga 4 pekan ke depan.”