Media Zionis Bongkar Motif IDF Hengkang dari Selatan Gaza

Share

POROS PERLAWANAN– Harian Israel Haaretz mengungkapkan, para perwira senior Militer Rezim Zionis (IDF) berharap bahwa keluarnya pasukan Israel dari selatan Gaza akan mendorong pasukan Perlawanan keluar dari tempat-tempat persembunyian mereka.

Diberitakan al-Alam, Haaretz mengutip dari sejumlah perwira senior IDF bahwa mundur dari Gaza disebabkan keletihan pasukan Israel, bukan karena adanya niat baik untuk memuluskan perundingan pertukaran tawanan.

Sumber-sumber Haaretz berpendapat, keberadaan pasukan IDF dalam jumlah besar di Gaza tidak berguna sama sekali. Mereka menyatakan bahwa tanpa bergerak maju ke medan-medan tempur baru, nyawa para serdadu Israel terancam bahaya.

Mereka berharap, mundurnya IDF akan berujung kepada keluarnya para pejuang Hamas dari tempat-tempat persembunyian mereka, kendati konsekuensinya adalah ditembakkannya rudal ke titik-titik di Tanah Pendudukan.

Kepala Staf Militer Israel Herzi Halevi pada hari kemarin mengatakan,”Perang Gaza berlangsung di saat para petinggi Hamas masih berada di tempat persembunyian mereka. Cepat atau lambat kami akan sampai kepada mereka.”

IDF pada hari Minggu kemarin mengumumkan penarikan penuh pasukan daratnya dari selatan Jalur Gaza. Menurut IDF, sebagian kecil pasukan masih akan ada untuk melanjutkan operasi di seluruh kawasan Gaza.

Media-media Ibrani memberitakan bahwa penarikan pasukan dari selatan Gaza adalah persiapan untuk serangan ke Rafah.

“IDF sedang mempercepat proses penyiapan pasukannya untuk melakukan serangan darat ke Rafah. Tujuannya adalah operasi evakuasi penduduk akan dimulai dalam tempo satu pekan,” lapor Kanal 13 Israel.

Menteri Perang Yoav Gallant mengabarkan rencana awal untuk menarik pasukan dari Khan Younis. Ia mengeklaim, Hamas sebagai sebuah organisasi militer telah “menghentikan aktivitasnya di Khan Younis.” Menurut Gallant, IDF telah hengkang dari kawasan ini untuk bersiap menyerang Rafah.