Menantu Trump Tetap Jadikan Negara-negara Arab ‘Sapi Perah’ untuk Danai Proyek Barunya di Miami

Share

POROS PERLAWANAN – Harian New York Times mengabarkan, menantu Donald Trump sekaligus mantan penasihatnya di Gedung Putih, Jared Kushner meminta bantuan senilai miliaran dolar dari negara-negara Arab untuk proyek ekonomi barunya.

Dilansir Fars, Kushner di era kekuasaan Trump memiliki hubungan hangat dengan para penguasa negara-negara Arab di Teluk Persia. Dialah yang menggulirkan proyek normalisasi hubungan dengan Israel di Kawasan. Hubungannya dengan Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman dan Putra Mahkota UEA, Muhammad bin Zayed menjadi buah bibir media.

Kendati mertuanya gagal dalam pertarungan Pilpres 2020, tampaknya Kushner masih berniat eksis di Timteng melalui kegiatan-kegiatan ekonominya.

Menurut NYT, Kushner kembali ke teman-teman lamanya di Arab demi menarik investor untuk proyek barunya yang bernama Affinity Partners di Miami.

Harian AS ini mengabarkan, Qatar tidak bersedia menanamkan investasi dalam proyek ini. Hal ini, tulis NYT, sudah bisa diprediksi, sebab Doha tidak melihat kesan baik pada diri Kushner lantaran kedekatannya dengan Riyadh dan Abu Dhabi saat hubungan diplomatik Qatar dengan Saudi dan UEA memanas.

Sebuah sumber menyatakan, para penguasa UEA juga mempertanyakan pengalaman Kushner dalam bisnis dan menolak menanamkan modal, kendati mereka menganggapnya sebagai sekutu Abu Dhabi.

Meski demikian, beberapa sumber memberitakan bahwa Saudi menyambut baik proposal Kushner. Riyadh disebut telah berbicara dengan menantu Trump soal investasi besar dalam perusahaannya. Namun belum jelas apakah sudah ada kesepakatan yang dijalin atau belum.

NYT lalu menulis, ”Apakah ini sebuah fenomena normal bahwa ada sebagian orang di AS yang memanfaatkan posisi mereka di masa lalu demi menarik investor?”

Kushner sendiri bukan satu-satunya mantan pejabat Gedung Putih yang langsung bertransaksi dengan para sekutu AS di Timteng, segera setelah mereka meninggalkan jabatan. Menkeu AS di masa Trump, Steven Mnuchin, juga pernah mengemis investasi dari Saudi, UEA, dan Qatar. Mnuchin dalam hal ini lebih berhasil dibanding Kushner.

NYT menambahkan, para mantan penasihat dan pegawai Gedung Putih juga secara aktif berusaha mendapatkan uang dari Saudi. Menurut NYT, Kedubes Saudi di Washington enggan berkomentar tentang masalah ini.