Menhan Yaman Beri Koalisi Saudi Satu Pilihan: Diserang Rudal atau Bayar Gaji Pegawai

Share

POROS PERLAWANAN – Saat mengunjungi basis-basis militer di Provinsi Ma’rib, Menhan Yaman, Muhammad Nasir al-Athifi memperingatkan Koalisi Saudi agar segera menghentikana perang sia-sia mereka atas Yaman.

Dilansir al-Alam, al-Athifi menegaskan bahwa sumber-sumber minyak adalah milik Yaman. Hanya Republik Yaman yang bermarkas di Sanaa yang berkedaulatan atas sumber-sumber minyak tersebut.

Menurutnya, model gencatan senjata yang diinginkan Koalisi Saudi adalah yang membuat mereka bisa menjarah kekayaan Yaman dan menghentikan kemenangan-kemenangan bangsa serta Angkatan Bersenjata negara ini.

“Kami katakan kepada negara-negara agresor bahwa mereka hanya punya 2 opsi: gencatan senjata dan membayar gaji (para pegawai) atau rudal dan drone,” kata al-Athifi.

“Di masa gencatan senjata, negara-negara agresor membeli sistem pertahanan udara. Namun sistem-sistem ini tidak bisa melindungi mereka dari serangan Angkatan Bersenjata Yaman. Sebab itu, jika mereka tidak berkomitmen dengan syarat-syarat perpanjangan gencatan senjata, mereka akan menanggung pukulan-pukulan menyakitkan,” imbuhnya.

“Bila Koalisi Agresor melanjutkan kebodohan dan blokadenya, kami akan meluncurkan rudal-rudal balistik dan drone-drone ke angkasa. Kami hanya membocorkan sedikit capaian-capaian Angkatan Bersenjata (Yaman) lantaran kerahasiaan informasi militer.”

Ia menyinggung perkembangan cepat Yaman di bidang rudal dan drone, serta menambahkan bahwa Dewan Keamanan dan PBB telah menjadi bungkus pelindung untuk penjarahan terorganisasi sumber-sumber alam Yaman.

Pelabuhan al-Dabbah di timur Yaman pada Jumat 21 Oktober lalu menjadi saksi ledakan-ledakan akibat serangan drone Ansharullah. Pelabuhan al-Dabbah yang terletak di al-Mukalla, Hadhramaut itu biasa digunakan Koalisi Saudi untuk menjarah minyak Yaman.

Serangan drone Yaman menyebabkan kapal tanker Nisus, yang berencana memindahkan dua juta barel minyak dari al-Dabbah, dipaksa mundur teratur.

Provinsi Hadhramaut adalah produsen terbesar minyak di Yaman. Para antek Saudi-UEA-AS sendiri kerap bertarung untuk menjarah minyak Yaman di daerah-daerah yang mereka kuasai. Kementerian Minyak Yaman beberapa waktu lalu mengumumkan, Koalisi Saudi telah menjarah minyak Yaman senilai 10 miliar dolar.