Perlawanan Irak Serang ‘Target Vital Israel’ di Pesisir Laut Mati

Share

POROS PERLAWANAN– Perlawanan Islam Irak pada Jumat malam 9 Februari mengumumkan serangan ke sebuah target vital milik Israel di pesisir Laut Mati.

Dilansir Fars, Perlawanan Irak menegaskan bahwa serangan ini dilakukan dalam rangka pembelaan untuk Gaza, juga pembalasan kepada kejahatan Rezim Zionis terhadap warga sipil Palestina, termasuk wanita, anak-anak, dan lansia.

Operasi ini dilancarkan setelah Washington pada awal Februari lalu menuding Perlawanan Irak sebagai pelaku serangan ke pangkalan militer AS di perbatasan Yordania-Suriah. Serangan itu menewaskan 3 serdadu AS. Setelah itu, AS secara terbuka melakukan serangan teror terhadap pasukan al-Hashd al-Shaabi di Irak.

Dalam statemen terpisah pada Jumat malam, Perlawanan Irak menegaskan akan melanjutkan serangan terhadap pasukan dan basis AS.

“Kesempatan pada beberapa hari lalu menunjukkan secara jelas kepada rakyat, kawan-kawan, dan pejabat Irak bahwa musuh (AS) tidak menghentikan pengkhianatan serta kehinaannya. Mereka hanya memahami bahasa kekuatan,” tandas Perlawanan Irak.

Statemen itu juga menyinggung kejahatan AS dalam menargetkan para pejuang al-Hashd al-Shaabi di al-Qaim, Akashat, dan daerah-daerah Irak lainnya, termasuk teror terhadap komandan senior Abu Baqir al-Saidi. Teror ini disebut sebagai “pelanggaran nyata terhadap semua aturan konflik.” Sebab itu, Perlawanan Irak menegaskan tekadnya untuk menjalankan kewajibannya di hadapan bangsa dan negara dalam kondisi apa pun.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan, anasir Zionis menyerang rumah sakit Amal di Khan Yunis dan menjarah sejumlah aset Bulan Sabit Merah serta harta benda pegawai dan perawat rumah sakit.

“Rezim Pendudukan Zionis menyita sistem komputer dan komunikasi khusus awak medis serta membawanya pergi,” demikian dinyatakan Bulan Sabit Merah Palestina.

Pada Jumat kemarin, Kemenkes Palestina mengumumkan, sejak dimulainya agresi ke Gaza hingga kini, Rezim Zionis secara sengaja telah membunuh 340 kader medis dan menangkap 99 lainnya.