Petinggi Hamas Ungkap Alasan Israel Mundur dari Khan Younis

Share

POROS PERLAWANAN– Wakil Hamas di Palestina Yusuf Hamdan dalam artikelnya membahas aspek-aspek hengkangnya Militer Israel (IDF) dari Khan Younis.

“Hengkangnya IDF secara mendadak dari Khan Younis, menyusul sergapan Perlawanan atas pasukan Israel di kawasan al-Zanah dan kerugian besar yang diderita mereka, sama saja dengan deklarasi kekalahan dan kegagalan mereka dalam mewujudkan misi di Khan Younis, yaitu menangkap para komandan Hamas atau memulangkan para tawanan,” tulis Hamdan, diberitakan al-Alam.

“Rezim Pendudukan mengira bahwa mereka bisa menekan Hamas dengan cara bertahan di Khan Younis dan mengintimidasi Pusat Komando Lapangan Hamas, yang mereka bayangkan berada di kawasan itu. Keberanian Perlawanan di Khan Younis dan seluruh kawasan Jalur Gaza telah menjelaskan kemampuan Hamas dan sayap militernya dalam mendaur ulang kekuatannya di kawasan-kawasan yang Israel mengira telah mengakhiri operasinya di sana dengan sangat cepat.”

“Hal ini juga menunjukkan bahwa Hamas dan sayap militernya mampu melancarkan operasi-operasi mematikan terhadap Rezim Pendudukan. Hamas telah mengubah skenario bertahan di Gaza menjadi sebuah mimpi buruk yang membuat kalangan politik-militer Israel tidak bisa tidur nyenyak. Rezim Pendudukan menyangka bahwa hengkangnya mereka sesaat sebelum periode baru perundingan akan mengurangi nilai kesepakatan potensial yang mengharuskan mereka angkat kaki dari Gaza.”

“Kami tegaskan bahwa andai bukan karena keteguhan bangsa kami dan serangan-serangan Perlawanan, bantuan-bantuan selama 2 hari ini tidak akan sampai ke utara Gaza dan Israel juga tidak akan begitu cepat menarik mundur pasukannya dari Gaza.”

“Kami yakin bahwa perang politik berjalan sama baiknya seperti perang di lapangan. Rezim Pendudukan tidak punya jalan selain menerima kesepakatan. Jika tidak, kami tahu bagaimana cara memaksa Israel dan sekutunya untuk menerima kesepakatan bermartabat; kesepakatan yang akan menghentikan agresi, melapangkan jalan masuknya bantuan ke Gaza berbarengan dengan hengkangnya pasukan Israel, dan membebaskan para tawanan kami dari penjara-penjara Rezim Zionis. Hamas berunding dengan posisi yang kuat, jari-jarinya siap menekan pelatuk, dan para pejuang kami eksis di medan tempur,” pungkas Hamdan.