PM Palestina: Hamas Bagian dari Mozaik Politik Palestina, Mustahil Dihapus

Share

POROS PERLAWANAN– PM Otoritas Nasional Palestina (PNA) Muhammad Shtayyeh di sela-sela Konferensi Asia Barat di Doha menegaskan, sangat tidak realistis bahwa Israel ingin melenyapkan Hamas, karena itu tidak bakal terjadi.

“Sangat penting untuk kita semua ketahui bahwa Hamas adalah bagian dari mozaik politik Palestina. Sebab itu, dalam pandangan saya, klaim Israel bahwa ia akan menghancurkan Hamas mustahil terwujud. Secara keseluruhan, ini tidak bisa kami terima,” kata Shtayyeh dalam wawancara dengan CNN, Fars melaporkan.

“Kekhawatiran utama orang-orang Palestina saat ini adalah mereka ingin agar kejahatan dan genosida yang tengah terjadi saat ini segera dihentikan.”

“Masalahnya bukan menempatkan Gaza di bawah pengawasan (atau tidak)…Kita membutuhkan sebuah solusi politik komprehensid guna mengakhiri derita Palestina yang sudah dimulai sejak 75 tahun lalu.”

“Kejadian-kejadian di Palestina tidak hanya bermula sejak 7 Oktober (dimulainya Operasi Badai al-Aqsa),” imbuhnya.

Kendati Rezim Zionis mengaku akan melenyapkan Hamas, namun para pengamat politik meyakini, Israel hingga kini tidak mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang dideklarasikannya sebelum ini.

Pada hari Sabtu lalu, Kanal 7 Israel menyebut perang di Gaza berjalan dengan lambat dan sulit. Kanal ini melaporkan bahwa berdasarkan estimasi yang dilakukan, perang saat ini akan berlanjut hingga 2 bulan ke depan dengan intensitas yang terus meningkat.

Rezim Zionis sendiri masih terus mengabarkan informasi setetes demi setetes terkait kerugian yang dideritanya dalam perang ini. Pada hari Sabtu lalu, Israel mengakui bahwa jumlah serdadunya yang tewas di Gaza sejak operasi darat mencapai angka 102 orang. Dengan demikian, sejak dimulainyaa Operasi Badai al-Aqsa pada Oktober silam, jumlah serdadu Israel yang tewas adalah 425 orang.

Situs Yedioth Ahronoth menulis,”Jumlah personel militer Israel yang terluka dalam perang ini mencapai 5 ribu orang. Sekitar 2 ribu dari mereka mengalami cacat. Ini adalah statistik yang belum pernah dialami Israel hingga saat ini.”