Rusia Imbau Barat Akui Kesalahannya dan Penuhi Tuntutan Iran

Share

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova meminta pihak Barat di Perundingan Wina untuk mengakui kesalahannya, alih-alih melayangkan tuduhan kepada Moskow.

Diberitakan Fars, akun resmi Perwakilan Rusia di PBB menukil statemen Zakharova yang mengatakan, ”Penyebaran keraguan soal komitmen Rusia kepada JCPOA adalah kartu yang dimainkan mereka yang tidak bisa mengakui kesalahan. Kami sarankan agar para partner Barat kami memusatkan energi mereka untuk mengkaji tuntutan sah Iran terkait draf pemulihan JCPOA.”

Jumat pekan lalu, pihak-pihak perunding di Wina mengumumkan bahwa perundingan mandek. Para delegasi telah kembali ke negara masing-masing untuk berkonsultasi. Staf Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengklaim, perundingan ini mandek lantaran “faktor-faktor luar”.

Borrell sendiri enggan menjelaskan “faktor-faktor luar” tersebut. Iran mengumumkan, sebagian tuntutan baru dari AS dan beberapa tindakan seperti penahanan tanker Iran telah membuat rumit perundingan.

Di lain pihak, Barat mengklaim bahwa permintaan Rusia untuk mengambil jaminan demi melakukan pembicaraan dengan Iran adalah penyebab kemandekan ini.

Meski demikian, Menlu Rusia Sergey Lavrov dalam pertemuan dengan koleganya dari Iran menyatakan, Rusia telah menerima jaminan tertulis dari AS, bahwa kerja sama nuklir Moskow-Teheran setelah Perundingan Wina tidak akan dikenai sanksi.

Wakil Rusia dalam Perundingan Wina, Mikhail Ulyanov mengatakan bahwa terwujudnya hasil dalam perundingan tidak bergantung kepada Moskow, tapi kepada perilaku pihak-pihak lain, terutama AS.

“Saya sudah jemu dengan semua spekulasi terkait sikap Rusia di tahap akhir Perundingan Wina. Kesalahpahaman, kesalahan narasi, dan penyimpangan fakta. Pendek kata: penyelesaian perundingan bukan di tangan Rusia, tapi pihak-pihak lain, terutama AS,” cuitnya.