Rusia Kutuk Pembunuhan Warga Sipil Afghanistan oleh Tentara AS

Share

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova pada Kamis 2 September mengecam Tentara AS di Afghanistan, karena telah menggunakan kekuatan militer secara membabi-buta.

Dikutip Fars dari TASS, Zakharova dalam jumpa pers mengatakan, ”Tirai terakhir dari keberadaaan militer internasional (di Afghanistan) adalah sebuah insiden yang berujung pada tewasnya warga sipil akibat serangan drone.”

Menurut Zakharova, ”Serangan ini telah menghancurkan sebuah rumah dan kematian 9 orang, termasuk 6 anak kecil. Kami mengutuk keras penggunaan membabi-buta dari kekuatan militer semacam ini.”

Ia berpendapat, misi AS dan para sekutunya di Afghanistan bukan hanya sebuah kegagalan, tapi juga sebuah bencana.

“Problem terorisme, penyelundupan obat-obatan terlarang, dan standar rendah kehidupan rakyat negara ini bukan hanya tidak teratasi, malah semakin memburuk,” tandas Zakharova.

Diplomat Rusia ini menyebut Barat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas situasi terkini Afghanistan. Ia menambahkan, ”Kami meyakini bahwa negara-negara Barat-lah yang mengambil keputusan langsung terkait misi ini dan detail-detailnya. Mereka jelas tidak mengikuti aturan Dewan Keamanan PBB, juga tidak memberikan laporan kepada Dewan ini dan masyarakat internasional.”

Sebelum ini, Jubir Kemenlu China Wang Wenbin dalam konferensi pers mengatakan, ”Pasukan AS sudah hengkang dari Afghanistan. Namun pembantaian warga sipil oleh Tentara AS dan sekutunya selama 20 tahun terakhir harus diinvestigasi sepenuhnya. Para pembunuh harus diadili. Nyawa bangsa Afghanistan mesti dilindungi dan hak-hak mereka dibela.”

Wang menyinggung sejumlah kejahatan AS yang menargetkan warga sipil Afghanistan. Ia berkata, statistik menunjukkan bahwa 47.245 warga sipil di negara itu kehilangan nyawa mereka di tangan Tentara AS.

Media-media mengabarkan, serangan udara AS pada Minggu lalu di Kabul telah menewaskan 9 anggota sebuah keluarga. Para saksi mata menyatakan, 6 dari korban tewas itu adalah anak-anak.