Rusia: Pertahanan Udara Suriah Hancurkan Rudal yang Ditembakkan Jet Tempur Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa unit pertahanan udara sekutu Suriah telah berhasil mencegat dan menghancurkan dua peluru kendali Israel di langit pinggiran kota Damaskus.

Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda Vadim Kulit mengumumkan informasi tersebut selama konferensi pers pada Minggu, Russia Today melaporkan.

Rudal ditembakkan dari dua pesawat tempur F-16 Israel pada hari sebelumnya, mendorong militer Suriah untuk menyerang kedua proyektil tersebut di atas kota Sayyida Zaynab, yang terletak sekitar 10 kilometer (6,2 mil) selatan Damaskus.

Unit pertahanan Suriah yang terlibat dalam operasi itu “dilengkapi dengan sistem Buk-M2E buatan Rusia”, tambah RT, mengutip pejabat tersebut.

Serangan ini agresi udara ketiga dalam tempo satu minggu oleh rezim Israel.

Rabu, pesawat-pesawat tempur Israel menembakkan empat peluru kendali dari wilayah udara Lebanon ke provinsi Homs, Suriah barat. Beraksi dengan cara yang sama, militer Suriah menjatuhkan keempat proyektil tersebut.

Sebelumnya pada Senin, empat jet Israel melanggar wilayah udara Suriah melalui al-Tanf, daerah perbatasan strategis yang dikendalikan pasukan invasi Amerika Serikat. Pesawat itu menembakkan delapan rudal ke Provinsi Aleppo, tujuh di antaranya dihancurkan oleh pasukan Suriah.

Suriah dan rezim Israel secara teknis berperang karena pendudukan Israel tahun 1967 sampai sekarang di Dataran Tinggi Golan.

Rezim Israel mempertahankan kehadiran militernya di wilayah itu, yang digunakannya sebagai salah satu landasan peluncuran untuk serangan terhadap tanah Suriah.

Serangan mulai tumbuh secara signifikan dalam skala dan frekuensi setelah 2011, ketika Suriah berada dalam cengkeraman militansi dan terorisme yang didukung asing yang merajalela.

Tel Aviv mengklaim bahwa serangannya menargetkan dugaan pasokan yang ditujukan untuk gerakan Poros Perlawanan Hizbullah Lebanon. Namun, dalam banyak kesempatan, serangan itu menargetkan bala bantuan milik militer Suriah dan sekutunya.