Sehari Usai Serang Posisi Kelompok Perlawanan Irak, Pos Militer AS di Suriah Ketiban ‘Hujan Roket’

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, sebuah serangan roket terhadap wilayah Suriah yang diduduki AS dilaporkan telah melukai beberapa pasukan Amerika dan sekutu militannya dari kelompok yang disebut Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Mengutip sumber-sumber Suriah, kantor berita Rusia Sputnik melaporkan bahwa tujuh elemen SDF, termasuk seorang komandan, menderita luka-luka pada Senin malam dalam serangan roket yang jatuh di ladang minyak Omar di provinsi Dayr al-Zawr, Suriah timur.

Mereka yang terluka dibawa ke rumah sakit al-Shaddadi di provinsi Hasakah, kata laporan itu.

Sejumlah tentara AS dan pasukan asing lainnya juga dilaporkan terluka dalam serangan itu.

Militer AS mengonfirmasi terjadinya serangan, tetapi membantah ada korban dari pihaknya.

“Pada 7:44 waktu setempat, Pasukan AS di Suriah diserang oleh beberapa roket. Tidak ada korban luka dan kerusakan sedang dinilai,” ujar Wayne Marrotto, Juru Bicara Operation Inherent Resolve, nama sandi untuk serangan AS yang menargetkan Irak dan Suriah sejak 2014 dengan dalih memerangi ISIS.

Serangan roket itu terjadi satu hari setelah AS, atas perintah Presiden Joe Biden, membombardir beberapa titik di sepanjang perbatasan Irak-Suriah, menewaskan empat pejuang Poros Perlawanan Irak.

Beberapa sumber di kota al-Bukamal di Dayr al-Zawr mengatakan kepada Sputnik bahwa serangan udara AS juga menewaskan seorang anak Suriah dan melukai tiga warga sipil lainnya.

Sebuah sumber resmi di Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa Damaskus mengutuk agresi terang-terangan AS dan menganggapnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Irak dan Suriah, menurut kantor berita SANA.

Serangan itu, tambahnya, membuktikan sekali lagi kecerobohan kebijakan Washington dan menggarisbawahi perlunya penarikan pasukan AS dari Kawasan.

Serangan semacam itu meningkatkan situasi tegang di Kawasan dan membuktikan “apa yang telah kami katakan berulang kali di Suriah bahwa kehadiran militer AS di wilayah kami pada dasarnya dimaksudkan untuk melayani tujuan Israel dan pasukan separatis yang bertentangan dengan kepentingan rakyat kami”, menurut sumber resmi Suriah.