Seratus Ribu Jemaah Palestina Hadiri Salat Jumat Pertama Ramadan Tahun Ini di Masjid Aqsa

Share

POROS PERLAWANAN – Kantor Wakaf Islam Quds pada Jumat 24 Maret mengumumkan bahwa 100 ribu jemaah mendatangi Masjid Aqsa untuk melakukan salat Jumat pertama di bulan Ramadan tahun ini di pelataran-pelataran tempat suci tersebut.

Diberitakan Fars, ratusan ribu jemaah ini tetap hadir di salat Jumat kendati Rezim Zionis memberlakukan pengamanan yang ketat.

Sejak Jumat pagi, Masjid Aqsa didatangi para jemaah untuk melakukan salat Jumat di tengah pembatasan dan penghalangan oleh aparat keamanan Israel.

Salat Jumat pertama bulan Ramadan ini dipimpin oleh Khatib Masjid Aqsa, Syekh Ikrimah Sabri.

Usai salat Jumat, para pemuda yang hadir di Masjid Aqsa menyebut diri mereka sebagai “pria-pria Komandan Izzuddin al-Qassam (sayap militer Hamas), Muhammad Dhaif”. Mereka meneriakkan seruan: “Taruh pedang di atas pedang. Kami adalah pasukan Muhammad Dhaif.”

Sementara itu, menyusul pidato PM Benyamin Netanyahu pada Kamis malam terkait reformasi sistem peradilan, media-media Zionis memberitakan berlanjutnya pembangkangan di berbagai divisi Tentara Israel. Mereka melaporkan bergabungnya unit-unit pasukan baru ke barisan para penentang PM Israel.

Pada Kamis malam lalu, Netanyahu dalam pidatonya mengumumkan tekadnya untuk melanjutkan proyek reformasi sistem peradilan. Dia juga memerintahkan agar seruan-seruan untuk membangkang dari instruksi militer segera dihentikan.

Situs Walla melaporkan bahwa para perwira dan Pasukan Cadangan Tentara Israel di Unit 8200 menandatangani petisi terkait penolakan melakukan pengabdian militer.

Unit 8200 adalah divisi eksekutif Tentara Siber Israel. Misi mereka adalah melakukan penyadapan, memecahkan sandi-sandi komputer, perang siber, membuat berbagai malware, dan melakukan segala hal yang bisa dilakukan di bidang spionase, intelijen, atau menyerang negara-negara lain dengan perangkat teknis.

Radio Tentara Israel juga melaporkan bahwa puluhan pilot dari Pasukan Cadangan Angkatan Udara Israel menolak untuk melapor kepada unit-unit mereka. Mereka memberi tahu para atasan bahwa mereka telah menghentikan semua latihan dan enggan kembali ke pangkalan militer.