Serupa Rusia, Venezuela Tegaskan Tetap Bekerja Sama dengan Iran Meskipun ada Sanksi Terbaru AS

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Caracas mengecam sanksi terbaru AS terhadap Venezuela dan Iran sebagai tindakan “agresi”, dengan mengatakan bahwa tindakan “arogan” seperti itu tidak dapat mencegah Venezuela menggunakan haknya untuk menjalin hubungan ekonomi dengan Iran atau negara lain.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengatakan “tindakan baru (Amerika) terhadap multilateralisme ini menegaskan bahwa elite penguasa Amerika Serikat sama sekali tidak menghormati keputusan bersama yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional”.

Sebelumnya pada hari itu, pemerintahan Presiden AS, Donald Trump memberikan sanksi baru terhadap Kementerian Pertahanan Iran dan individu-individu dengan Organisasi Energi Atom Iran, mengklaim pihaknya segera memberlakukan embargo senjata PBB di Teheran.

Sanksi terbaru menargetkan 27 entitas Iran dan orang-orang di sektor nuklir, rudal, dan senjata konvensional Iran.

Mengumumkan tindakan anti-Iran, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga menyatakan sanksi terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro, menuduhnya melanggar embargo senjata PBB terhadap Iran.

Kementerian Luar Negeri Venezuela lebih lanjut mengatakan, “Tidak ada tindakan yang mengintimidasi dan arogan oleh pemerintah AS yang akan mencegahnya (Venezuela) dari menggunakan hak kedaulatannya untuk membangun hubungan ekonomi dan komersial secara bebas dengan Republik Islam Iran dan dengan negara mana pun.”

Dikatakan bahwa sanksi AS terhadap Maduro adalah “upaya lain untuk mengabaikan kelembagaan Perserikatan Bangsa-Bangsa”, khususnya Dewan Keamanan.

“Venezuela menolak dan mengutuk di hadapan komunitas internasional agresi baru oleh Pemerintah AS, yang telah mengumumkan sanksi sepihak terhadap Presiden Venezuela, Nicolas Maduro tanpa alasan apa pun sebagai bagian dari kampanye agresi yang sedang berlangsung terhadap Iran, Venezuela dan seluruh sistem multilateral PBB,” tegasnya.