Setelah Iran, Kini Korut Dituding AS Pasok Senjata ke Rusia

Share

POROS PERLAWANAN – Koordinator Hubungan Strategis Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby kembali melontarkan tudingan-tudignan baru kepada Rusia.

Diberitakan al-Alam, Kirby dalam jumpa pers mengecam penembakan rudal-rudal balistik Korut dan mengatakan, ”Kami akan berkoordinasi dengan sekutu AS dalam menghadapi ancaman Korut. Kami berkomitmen untuk melindungi Korsel dan Jepang dari ancaman apa pun.”

“Kami memiliki bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Korut secara diam-diam tengah menyuplai sejumlah besar amunisi meriam untuk Rusia. Kami akan menyelidiki apakah Rusia telah menerima pasokan ini atau tidak,” aku Kirby.

Ia menuding bahwa Korut berusaha mengirimkan muatan amunisi ini secara rahasia ke Rusia. Korut disebutnya merahasiakan tujuan muatan tersebut dan mengesankan bahwa muatan itu akan dikirim ke negara-negara Asia Barat atau utara Afrika.

“Uji coba rudal terbaru Korut memang bukan ancaman bagi personel militer AS. Meski demikian, pasukan AS berada dalam siaga penuh,” ujar Kirby.

“Kami akan memastikan bahwa kami bisa mempertahankan kemampuan untuk melindungi para sekutu AS di hadapan Korut.”

“China memiliki pengaruh di Korut. Namun ia tidak menggunakannya untuk mengurangi ketegangan. Kendati demikian, kami menyambut jika China menggunakan pengaruh ini secara konstruktif untuk melucuti senjata nuklir dari Semenanjung Korea.”

“Kami siap berunding dengan Korut tanpa syarat apa pun sehubungan dengan gudang senjata nuklir mereka,” tandas Kirby.

Tentara Korut pada Rabu 2 November kemarin mengumumkan bahwa Pyongyang telah menembakkan sedikitnya 100 peluru meriam ke arah Laut Jepang. Proyektil-proyektil meriam itu jatuh di perbatasan laut penghalang antara Korut dan Korsel.

Dalam statemen Pyongyang disebutkan, Tentara Korut dalam 7 jam terakhir juga menembakkan sedikitnya 17 unit rudal balistik dan jenis rudal lain ke arah Laut Jepang.