Soroti Kerusuhan Paris, Iran Kecam Standar Ganda Eropa tentang Hak Asasi Manusia

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pejabat tinggi hak asasi manusia Iran telah mengecam standar ganda Prancis tentang hak asasi manusia, mengecam tindakan keras Pemerintah Prancis terhadap pengunjuk rasa yang “dengan keras membungkam” suara perbedaan pendapat.

“Tindakan keras Prancis terhadap pengunjuk rasa damai membuktikan sejauh mana pengabaiannya terhadap hak asasi manusia,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Tinggi Hak Asasi Manusia Iran, Kazem Gharibabadi dalam sebuah posting di akun Twitter-nya.

Dia mengatakan Pemerintah Prancis dengan keras membungkam suara perbedaan pendapat, bertanya, “Standar ganda tentang hak asasi manusia telah berubah atau apa?”

Protes meluas dimulai di Ibu Kota Prancis pada Jumat setelah penembakan mematikan di Paris oleh seorang pria “rasis” bersenjata. Serangan penembakan itu merenggut tiga nyawa di pusat budaya Kurdi dan kafe terdekat.

Peristiwa itu juga mendorong kelompok Kurdi dan pendukung mereka turun ke jalan-jalan di Paris, dengan beberapa pengunjuk rasa mengibarkan bendera Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dipandang sebagai organisasi teroris oleh Turki dan sekutu Baratnya.

Polisi Prancis menangkap seorang tersangka berusia 69 tahun yang menurut pihak berwenang baru-baru ini dibebaskan dari penahanan sambil menunggu persidangan atas serangan pedang di sebuah kamp migran di Ibu Kota tahun lalu.

Iran mendesak Pemerintah Prancis untuk menghormati hak-hak pengunjuk rasa.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Jubir Kementerian Luar Negeri, Nasser Kan’ani mendesak pasukan penegak hukum Prancis untuk menahan diri saat menghadapi pengunjuk rasa damai.

Kan’ani mengatakan bahwa Pemerintah Prancis memiliki rekam jejak dalam menangani pengunjuk rasa dengan kekerasan dan latar belakang mengadopsi kebijakan diskriminatif terhadap minoritas dan migran.