Soroti Kesuksesan Kelompok Perlawanan, Suriah Sebut Pengusiran Pasukan AS Bukan Tidak Mungkin

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa mengusir pasukan pendudukan AS dari tanah negara itu tidak di luar jangkauan, mengingat operasi perlawanan sukses pasukan populer Suriah yang sedang berlangsung.

“Orang-orang Suriah di timur laut negara sedang menulis kisah kepahlawanan mereka dan berjuang melawan pasukan pendudukan AS dan alat-alat mereka,” cuit Kementerian tersebut pada Selasa.

“Pengusiran penduduk asing dari wilayah Suriah tampaknya tidak pernah terlalu jauh,” tambahnya.

Kementerian tersebut menganggap “penolakan terhadap pasukan pendudukan [menjadi] penjamin pembebasan tanah dan pemulihan hak-hak [rakyat Suriah] oleh pasukan Perlawanan,” dengan mengatakan bahwa prospek negara untuk membebaskan diri dari pasukan asing “mendekat dengan cepat”.

Amerika Serikat dan sekutunya menginvasi Suriah pada 2014 dengan dalih memerangi kelompok teroris Takfiri ISIS. Kelompok proksi teroris telah muncul ketika Washington kehabisan alasan untuk memperluas campur tangan regionalnya atau memperbesar skalanya.

AS mempertahankan kehadirannya, meskipun Suriah dan sekutunya mengalahkan ISIS pada akhir 2017.

Selama beberapa tahun terakhir, militer AS telah menempatkan pasukan dan peralatannya di Suriah timur laut, dengan Pentagon mengklaim bahwa pengerahan itu bertujuan untuk mencegah ladang minyak di daerah itu jatuh ke tangan teroris ISIS.

Damaskus, sebaliknya, berpendapat bahwa pengerahan itu dimaksudkan untuk menjarah sumber daya alam negaranya.

Mantan Presiden AS, Donald Trump pun mengakui dalam beberapa kesempatan bahwa pasukan Amerika berada di Suriah untuk kekayaan minyaknya.