Tepis Klaim Sekjen NATO, Moskow Sebut Stoltenberg ‘Pembohong’

Share

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova menyebut ucapan Sekjen NATO, Jens Stoltenberg soal keengganan Moskow untuk berunding sebagai sebuah kebohongan.

Dikutip Fars dari kantor berita TASS, Zakharova dalam konferensi pers Jumat kemarin mengatakan, ”Semua pernyataan Stoltenberg bahwa Rusia tidak berminat melakukan perundingan tidak benar. Itu bohong.”

Sehari sebelumnya, Jubir Istana Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, Moskow siap mengadakan pertemuan Rusia-NATO, dengan syarat ada tawaran perundingan fundamental dan setara yang diajukan. Namun, kata Peskov, hingga kini Barat belum menunjukkan inisiatif praktis.

Sekjen NATO pada Rabu 24 Maret lalu mengaku, ia prihatin karena sejak tahun 2019 belum pernah ada pertemuan antara NATO dan Rusia. Sementara Stoltenberg mengklaim bahwa Rusia tidak memberikan tanggapan positif untuk mengadakan pertemuan.

Dalam jumpa pers tersebut, Stoltenberg juga mengkritik kebijakan dalam dan luar negeri Rusia.

“Meski sudah ada upaya selama bertahun-tahun untuk memberlakukan tekanan dan mengadakan dialog-dialog berarti, Rusia terus meningkatkan model tindak represifnya di dalam negeri dan aksi ekspansifnya di luar perbatasan,” ujar Stoltenberg.

“Menanggapi tindakan Rusia, NATO telah melaksanakan prinsip pertahanan kolektif dalam bentuk terkuatnya dalam satu generasi. Kami telah memperkuat pertahanan hibrida dan siber. Kami akan selalu waspada,” imbuhnya.

Padahal 10 hari lalu, Stoltenberg mengakui bahwa NATO tidak menyaksikan satu pun ancaman militer langsung dari pihak Rusia dan China.

Tensi ketegangan antara Rusia dan NATO terus meningkat, terutama berhubungan dengan perkembangan di Ukraina. Pada tahun 2014 lalu, NATO secara aklamasi memutuskan untuk membekukan kerja samanya dengan Federasi Rusia, sebagai respons atas perkembangan di Ukraina.

Di lain pihak, Rusia kerap mengutarakan kekhawatirannya atas bertambahnya kehadiran militer NATO di Eropa dan perluasan aliansi ini ke arah timur.

Kremlin menegaskan, Rusia sama sekali bukan ancaman bagi negara-negara lain. Namun Rusia tidak akan membiarkan begitu saja segala tindakan yang membahayakan kepentingan nasionalnya.