Trump Kembali Bikin Geger, Bagikan Video Biden dengan Tangan dan Kaki Terikat

Share

POROS PERLAWANAN– Diberitakan Fars, mantan Presiden AS dan kandidat Partai Republik untuk Pilpres 2024 Donald Trump menjadi sasaran kecaman Partai Demokrat akibat ulah terbarunya.

Trump membagikan sebuah video di akun media sosialnya, yang menunjukkan gambar Presiden AS saat ini dan rivalnya di Pilpres, Joe Biden, dalam keadaan tangan dan kaki terikat di bagian belakang sebuah kendaraan pick up.

Tim Kampanye Biden segera bereaksi terhadap postingan tersebut. Tim Kampanye Biden mengecam video itu karena berisi konten pencederaan fisik terhadap Presiden AS.

Dalam pidato kampanye beberapa waktu lalu, Biden menuding Trump mempopulerkan Nazisme lantaran sikapnya terhadap para imigran. Biden juga mengatakan, upaya Trump untuk menggagalkan kekalahannya di Pilpres 2020 berujung kepada serangan massa ke gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021.

Direktur Komunikasi Tim Kampanya Biden, Michael Tyler mengatakan,”Trump terus menerus melakukan provokasi politis. Sudah tiba saatnya orang-orang menyikapinya dengan serius. Kalian cukup bertemu dan bertanya kepada para polisi Kongres AS yang diserang saat melindungi demokrasi pada 6 Januari.”

Associated Press melaporkan, beragam reaksi terhadap postingan kontroversial ini ditanggapi oleh Jubir Tim Kampanye Trump, Steven Cheung. Ia mengatakan,”Gambar ini terpampang di bagian belakang sebuah pick up yang sedang melintas di jalan tol. Demokrat dan orang-orang sinting tak berakal menuntut kekerasan menjijikkan terhadap Trump dan keluarganya. Mereka praktis menggunakan sistem pengadilan sebagai senjata terhadap Trump.”

Trump di bawah postingan yang diunggahnya di media sosial Trust Social miliknya itu menulis, video itu direkam di sebuah kawasan di Long Island, New York.

Dalam pidato kampanyenya baru-baru ini di Ohio, Trump memperingatkan terjadinya ‘bencana’ jika Biden kembali terpilih sebagai Presiden AS di tahun 2024.

“Jika saya tidak terpilih sebagai Presiden, peristiwa minimal yang akan terjadi bagi semua orang adalah pertumpahan darah. Kita akan menyaksikan sebuah pertumpahan darah besar di negara,” ujar Trump.