Untuk Kali Pertama Sejak Dimulainya Perang Gaza, Perwira Intelijen Israel Putuskan Mundur

Share

POROS PERLAWANAN– Media-media Israel pada Kamis 8 Februari memberitakan pengunduran diri seorang perwira berpangkat mayor dari Direktorat Intelijen Militer Israel (Aman). Ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak perang Gaza meletus.

Dikutip Fars dari al-Mayadeen, media-media Zionis menyatakan bahwa perwira ini mundur lantaran perannya dalam kegagalan intelijen pada 7 Oktober (dimulainya Operasi Badai al-Aqsa). Dalam suratnya kepada para atasan, ia menulis:”Saya menerima tanggung jawab kegagalan 7 Oktober dan meminta jabatan saya diakhiri.”

Ia juga mengakui dirinya tahu sejak awal perang bahwa ia harus mundur. Namun ia menanti perang berakhir. Kini setelah perang berlangsung selama 4 bulan, ia pun memutuskan untuk meninggalkan jabatannya.

Analis militer stasiun televisi KAN, Roy Sharon mengatakan,”Kekalahan 7 Oktober jauh lebih dalam sehingga seorang perwira berpangkat mayor tak bisa dituding sebagai penyebabnya. Kekalahan ini berkaitan dengan banyak komandan berpangkat tinggi di Aman dan lembaga-lembaga Militer lainnya.”

Kendati begitu, Jubir IDF berusaha mengesankan pengunduran diri ini sebagai hal tidak penting. Ia mengatakan kepada wartawan,”Perwira ini sudah beberapa pekan lalu meminta mundur karena alasan-alasan pribadi. Dalam beberapa hari terakhir, ia telah menyelesaikan pekerjaannya dan mengambil cuti tanpa gaji.”

Harian Jerusalem Post menulis, perwira ini turut bersalah lantaran menganggap enteng “bahaya serangan Hamas.” Meski di masa itu, pandangan umum di tengah lembaga-lembaga militer-keamanan Israel adalah “Hamas tidak mampu menjadi ancaman instan.”

Jerusalem Post menilai pengunduran diri ini sebagai “peristiwa besar”. Harian ini memprediksi bahwa ini akan membuka jalan bagi para pejabat militer lain untuk mengundurkan diri.

Kekalahan di hadapan Hamas diperkirakan akan berdampak luas usai perang nanti. Sejumlah petinggi keamanan Israel sekarang ini juga sudah mengumumkan niat untuk mundur.

Kanal 12 baru-baru ini melaporkan, Kepala Staf Umum Israel Herzi Halevi, Direktur Shin Bet Ronen Bar, dan Direktur Aman Aharon Haliva berencana mengundurkan diri. Namun selama perang masih berlangsung, mereka masih bertahan di posisi masing-masing.