[Video] Hizbullah Kirim Video Peringatan Pertama kepada Netanyahu

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Layanan Media Hizbullah pada Minggu malam memublikasikan sebuah video tentang simulasi pejuang Hizbullah melewati tembok penghalang Rezim Zionis.

Situs berita al-Ahed mengunggah video berjudul “Qadirun… Sana’bur” (Kami mampu dan akan melewatinya). Video ini mengilustrasikan penyusupan pasukan Hizbullah ke permukiman-permukiman Zionis di Galilea.

Sumber-sumber media Perlawanan mengabarkan bahwa video ini dipublikasikan beberapa jam setelah dibentuknya Kabinet baru Israel yang dipimpin Benyamin Netanyahu. Video ini merupakan pesan yang dikirim untuk dia dan Kabinetnya.

Kanal 12 Israel melaporkan bahwa dipublikasikannya video ini oleh Hizbullah adalah pesan ancaman bagi Rezim Zionis. Stasiun televisi ini menyatakan bahwa Hizbullah dengan video ini menunjukkan kemampuan para personelnya untuk melewati tembok penghalang dan menyerang Tanah Pendudukan.

Kabinet baru Rezim Zionis pimpinan Ketua Partai Likud ini mengucapkan sumpah jabatan pada Kamis 29 Desember lalu. Sehari setelah dibentuknya Kabinet dan atas perintah Netanyahu, Tentara Israel bentrok dengan warga Palestina di sejumlah kawasan Tepi Barat, termasuk Nablus.

Kabinet baru Israel ini dianggap sebagai Kabinet paling radikal dalam sejarah Rezim Zionis, sebab melalui aliansi dengan kelompok sayap kanan agama, Pemerintahan baru ini berusaha menjalankan kebijakan-kebijakan rasis atas warga Palestina.

Seorang petinggi Jihad Islam, Dawud Shahab berbicara tentang pandangan faksi-faksi Perlawanan terkait Kabinet baru Israel. Ia mengatakan, ”Sikap kami terhadap penjajah tidak dibangun berdasarkan kedatangan Kabinet ini atau itu. Kami tidak peduli soal perubahan dalam bentuk partai atau aliansi yang memegang kendali Rezim ini.”

“Pada hakikatnya, kita menghadapi sebuah Kabinet fasis dan aliansi yang dibangun atas fondasi permusuhan kepada bangsa Palestina. Sebab itu, ini adalah Kabinet yang mengungkap wajah sebenarnya penjajah lebih dari sebelum ini, serta menyingkap kedok rasisme dan fasisme yang mengakar di partai-partai politik Rezim Penjajah,” tegasnya.

Ia menyatakan bahwa Kabinet baru Israel justru lebih membuat Palestina yakin bahwa solusi-solusi politik tidak berguna untuk menghadapi kebijakan-kebijakan Rezim Zionis dan bahwa perlawanan adalah jalan tunggal untuk mengembalikan hak-hak bangsa Palestina.