Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Ansharullah Janjikan Pembalasan atas Pembunuhan Brutal Pemuda Yaman oleh Milisi UEA

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Gerakan Ansharullah Yaman mengutuk tindakan agresi yang sedang berlangsung terhadap negara miskin itu, mengatakan bahwa para agresor mengikis setiap kesempatan untuk berdialog guna mengakhiri perang dan blokade tidak manusiawi yang diinisiasi Arab Saudi.

Jubir Ansharullah, Mohammed Abdul-Salam membuat pernyataan dalam sebuah posting di akun Twitter-nya pada Jumat setelah utusan khusus baru PBB untuk Yaman, Hans Grundberg menyerukan “dialog damai” di antara pihak-pihak yang bertikai.

Seruan itu muncul di tengah laporan bahwa milisi UEA telah menculik, menyiksa dan membunuh seorang pemuda Yaman di sebuah pos pemeriksaan di provinsi barat daya Lahij.

Pemuda yang baru kembali ke Tanah Air untuk mengunjungi keluarganya di Sana’a setelah bertahun-tahun belajar di AS, Abdul Malik al-Sanabani didatangi milisi UEA dan dituduh sebagai anggota Ansharullah.

“Dengan pengepungan, tentara bayaran agresi di wilayah pendudukan memblokir jalan dan melakukan kejahatan terhadap pelancong, yang terakhir adalah penculikan dan pembunuhan Abdul Malik al-Sanabani. Langkah seperti itu sangat ditolak dan dikutuk”, cuit Abdul-Salam.

“Pasukan agresor memikul tanggung jawab penuh. Berlanjutnya situasi ini dengan kebrutalan yang berlebihan meniadakan kesempatan untuk berdialog sebelum mengakhiri pengepungan dan menghentikan agresi,” tambahnya.

Sanabani dilaporkan dibunuh oleh milisi yang disebut Brigade Kesembilan “Thunderbolt” dari Dewan Transisi yang didukung UEA di kota Tur al-Baha di provinsi Lahij.

Pembunuhan itu didahului oleh propaganda yang diterbitkan oleh outlet media yang setia kepada Dewan Transisi, di mana seorang “Houthi” telah ditangkap karena memiliki sejumlah uang dalam dolar AS.

Tindakan brutal tersebut memicu kemarahan dan kecaman yang meluas di media sosial, dengan tuntutan untuk menangkap para pembunuh dan menghentikan penderitaan para pelancong terutama dari utara Yaman di pos-pos pemeriksaan yang diawaki oleh milisi UEA.

“Mereka telah menjadikan Selatan sebagai arena persekongkolan, pembunuhan, dan geng-geng bersenjata yang mengabaikan semua hukum, norma, dan moral manusia,” kata jurnalis Yaman Ahmed Jaafan al-Subaihi tentang milisi UEA.

“Pertanggungjawaban harus komprehensif untuk para pembunuh dan mereka yang membiayai dan memberi mereka perlindungan politik dan institusional,” tambahnya.

Wartawan Yaman, Samir Al-Nimri menerbitkan foto-foto Abdul Malik sebelum dan sesudah kejahatan di akun Twitter-nya.

Penulis Yaman, Anis Mansour mengumumkan kampanye media dalam solidaritas dengan keluarga korban, melalui tagar #Transitional_Criminal_Treachery_Sanabani.

“Jumat malam ini kita akan mengampanyekan luas media solidaritas dengan keluarga almarhum syahid #AbdulMalik_AlSanabani Semoga Allah merahmati tagar #Transitional_Criminal_Treachery_Sanabani
Kami berharap untuk beredar, berinteraksi, dan berpartisipasi, karena masalah ini adalah opini publik dan perang yang menargetkan musafir ekspatriat.” – Anes Mansoor (@anesmansory) 10 September 2021

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *