Ansharullah: Keluarkan Pernyataan Asal-asalan, Bukti Komandan CENTCOM Tak Paham Peta Politik Yaman
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pejabat tinggi dari Dewan Politik Tertinggi Yaman mencemooh Komandan Komando Pusat AS, Kenneth McKenzie, atas klaimnya bahwa Sana’a enggan duduk di meja perundingan, mengatakan bahwa McKenzie tidak berhubungan dengan politik.
Mohammed Ali al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, mentweet pada Minggu bahwa McKenzie “jauh dari dunia politik”, mengatakan dia dan CENTCOM hanya mengeluarkan pernyataan.
Pejabat dari gerakan populer Yaman Houthi Ansharullah itu menyarankan “pengambil keputusan” AS untuk “mengasihani” McKenzie dan “memberikan dia informasi politik yang benar tentang apa yang terjadi di wilayah tersebut dan solusi yang ditawarkan sejauh ini”.
Komentar Al-Houthi muncul dua hari setelah McKenzie mengatakan bahwa para pemimpin gerakan Ansharullah “tidak ingin duduk di meja perundingan”, dan bahwa mereka “berusaha mengendalikan Ma’rib sebelum terlibat dalam proses negosiasi apa pun”.
Arab Saudi dan beberapa sekutu regionalnya, yang didukung oleh AS dan kekuatan Barat lainnya, telah melancarkan perang yang menghancurkan di Yaman sejak Maret 2015, dengan tujuan memasang kembali mantan Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia Riyadh ke tampuk kekuasaan, dan menghancurkan revolusi yang dipimpin Gerakan Ansharullah.
Perang Saudi, yang diklaim Riyadh hanya akan berlangsung beberapa minggu tetapi masih berlangsung hingga sekarang, telah gagal mencapai tujuannya, tetapi mendorong Yaman ke tepi jurang, menewaskan puluhan ribu orang tak bersalah, dan menghancurkan infrastruktur negara miskin itu.
Didukung penuh oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi dan dengan bantuan milisinya, Hadi telah mengamankan pijakan di Yaman selatan. Dia juga mengendalikan kota Ma’rib, Ibu Kota provinsi di Yaman utara.
Tentara Yaman dan sekutu Komite Populer telah melancarkan serangan selama berbulan-bulan untuk membebaskan Ma’rib, yang merupakan kantong penting terakhir dari wilayah yang dikuasai Hadi di utara. Hilangnya Ma’rib akan menjadi pukulan besar bagi Hadi dan Arab Saudi.
Semua upaya PBB dan mediasi internasional untuk membangun perdamaian dan mengakhiri perang telah gagal.
Yaman menegaskan bahwa para agresor harus mengakhiri semua serangan mereka terhadap Yaman, mengeluarkan semua pasukan mereka, mengakhiri pengepungan habis-habisan yang telah mereka lakukan, dan memberi kompensasi kepada para korban sebelum memasuki proses perdamaian apa pun.
