Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Apa Alasan Saudi Rutin Tampilkan Raja Salman dengan Statemen Basi Soal Iran?

Apa Alasan Saudi Rutin Tampilkan Raja Salman dengan Statemen Basi Soal Iran?

POROS PERLAWANAN – Setelah waktu yang panjang, akhirnya ada juga berita tentang Raja Salman, untuk menegaskan bahwa ia masih hidup.

Dilansir al-Alam, sejak dimulainya pandemi Corona, Raja Saudi berumur 80 tahun lebih ini praktis berada di luar jangkauan dan terkurung dalam karantina di Neom. Meski memang sebelum itu seluruh urusan negara berada di tangan Muhammad bin Salman, namun pandemi Corona telah mengakhiri kehadiran politik Raja Salman di depan khalayak.

Dalam situasi terkini, kabar-kabar tentang Raja Salman diliput oleh media secara berkala, hanya untuk menunjukkan bahwa dia masih hidup. Apa yang disampaikan Raja Salman juga hanya merupakan klaim-klaim ulangan, yaitu penekanan adanya bahaya bernama Iran bagi Kawasan. Struktur bicara Raja Salman seolah dia tidak mendapatkan satu pun berita baru usai terpisah selama 2 tahun dari dunia luar.

Dalam statemen terbarunya, Raja Salman kembali menegaskan bahwa Iran adalah “pengacau keamanan Kawasan”. Barangkali klaim ulangan ini dimasukkan dalam statemen Raja Saudi demi menjustifikasi kabar perundingan Riyadh dengan Tel Aviv untuk membeli Iron Dome.

Raja Salman juga kembali mengeluhkan “tidak adanya kerja sama Iran dengan masyarakat dunia terkait isu nuklir”. Pada hakikatnya, keluhan ini berpangkal pada keinginan Saudi untuk dilibatkan dalam perundingan nuklir Iran; keinginan yang hanya dianggap angin lalu oleh Teheran.

Raja Saudi juga kembali menuding Iran membantu Yaman, sehingga “menyebabkan perang di Yaman tak kunjung berakhir”. Di saat leher Saudi digencet keras oleh lutut Yaman, Raja Salman masih belum mau menerima bahwa sebuah bangsa dengan tangan kosong mampu mempermalukan Koalisi Agresor dan kemudian Saudi sendiri. Bagi Raja Salman, lebih bermartabat baginya untuk kalah di hadapan Yaman yang dibantu Iran daripada Yaman yang “bertangan kosong”, tapi bermodalkan tekad kuat.

Jika Bin Salman masih mengharapkan kelanjutan hidup raja renta Saudi, sebaiknya ia lebih kreatif dalam memublikasikan berita-berita yang dikutip dari ayahnya. Barangkali dengan cara ini kehidupan politik, juga kehidupan jasmani, sang ayah masih dianggap bisa dilanjutkan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *