Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

AS Terus Bersikeras Halangi Tentara Yaman Bebaskan Ma’rib

AS Terus Bersikeras Halangi Tentara Yaman Bebaskan Ma’rib

POROS PERLAWANAN – Sebagian media memberitakan bahwa dalam perundingan terbaru Yaman, AS secara terbuka memihak Saudi. AS sangat menginginkan gencatan senjata diberlakukan di Ma’rib, bahkan melebihi kehendak Saudi sendiri.

Diberitakan Fars, harian al-Akhbar melaporkan bahwa Saudi tidak memenuhi janji lisannya kepada pihak Oman, terkait pemisahan isu-isu kemanusiaan (pembukaan bandara Sanaa dan izin masuknya komoditas migas ke pelabuhan al-Hudaydah) dari masalah-masalah lain.

Sebelumnya direncanakan bahwa janji ini akan dibuat tertulis saat kembali ke Muscat. Namun Saudi menarik janjinya dan mengajukan syarat-syarat lain. Di antaranya adalah penghentian serangan ke Ma’rib.

Menurut al-Akhbar, ini adalah syarat yang sangat ditekankan Washington melebihi Riyadh sendiri. Sanaa dipaksa AS untuk menerima syarat tersebut dalam perundingan terakhir. Tujuannya adalah menghalangi peran geopolitik Yaman di Kawasan dan dunia.

“Washington tidak menyembunyikan upayanya untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan tertentu; kepentingan-kepentingan yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah dan Bab al-Mandeb, serta kepentingan AS di Laut Makran dan Samudera Hindia dalam upaya persaingannya dengan China”, tulis al-Akhbar.

“Problem berat dan kondisi politik sulit antara pihak Yaman dan Saudi telah ditambah dengan perseteruan antara China dan AS terkait selat-selat, koridor perdagangan laut dan pulau-pulau vital; perseteruan yang telah mengubah Yaman menjadi salah satu medan utamanya karena posisi khas geografis yang dimiliki negara tersebut”, lanjut al-Akhbar.

Menurut harian Lebanon ini, AS melakukan segala cara, mulai dari politik hingga militer, demi menghalangi Yaman memanfaatkan posisi strategisnya dan mencegah Sanaa menguasai kota Ma’rib serta fasilitas minyak yang ada di kawasan itu.

AS berkeyakinan, jika Ma’rib bisa dibebaskan, maka Tentara dan Komite Rakyat Yaman akan mengalihkan perhatian untuk merebut kembali kawasan-kawasan di dekat Bab al-Mandeb. Sebab itu, perang di Ma’rib menjadi agenda utama diplomasi AS dan prioritas misi Utusan AS untuk Yaman, Tim Lenderking.

Bersama dengan Selat Hormuz dan Selat Malaka, Selat Bab al-Mandeb adalah bagian dari “Segitiga Emas.” Sepanjang sejarah, Bab al-Mandeb selalu menjadi faktor utama berkecamuknya perang-perang di Yaman.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *