Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

Asal Umbar Tuduhan, FBI Tak Mau Jelaskan ke Kongres Soal ‘Intervensi Iran’ di Pilpres AS

Asal Umbar Tuduhan, FBI Tak Mau Jelaskan ke Kongres Soal 'Intervensi Iran' di Pilpres AS

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, pejabat intelijen AS menolak permintaan Kongres untuk menghadirkan pejabat FBI, guna menjelaskan klaim seputar “intervensi Iran” di Pilpres AS.

Media-media AS mengabarkan, kantor Director National Intelligence (DNI), John Ratcliffe tidak mengabulkan permintaan delegasi Negara Bagian Florida di Kongres terkait campur tangan asing di Pilpres.

Stephen Murphy dan Michael Walter, yang sama-sama berasal dari Florida, beberapa hari lalu ingin agar para pejabat FBI hadir di Kongres maksimal hingga tanggal 30 Oktober. FBI dituntut untuk menjabarkan “subtansi dan lingkup upaya Iran dan Rusia untuk melemahkan Pilpres AS”.

Permintaan ini diajukan pada Jumat 23 Oktober lalu, sehari usai Ratcliffe menuding Moskow dan Teheran berusaha memengaruhi jalannya Pilpres AS.

Tudingan ini disampaikan Ratcliffe dalam sebuah konferensi pers singkat, yang juga dihadiri Direktur FBI, Christopher Wray.

“Kami bisa mengonfirmasi bahwa sejumlah informasi pendaftaran para pemberi suara berada di tangan Iran, juga di tangan Rusia,” ujar Ratcliffe.

Kantor berita Reuters melaporkan, klaim ini digulirkan di saat banyak informasi pendaftaran para pemberi suara yang bisa diakses oleh publik. Meski demikian, Ratcliffe mengklaim bahwa Iran mengirim surel-surel palsu untuk mengintimidasi para pemberi suara.

Kantor Ratcliffe pada hari Senin kemarin telah mengonfirmasi bahwa DNI menolak permintaan para senator Florida tersebut.

Klaim Ratcliffe ini sendiri diragukan oleh sejumlah legislator AS, termasuk Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.

Para legislator ini menyatakan, laporan intelijen soal klaim intervensi Iran, China, dan Rusia di Pilpres adalah akibat dari tekanan Donald Trump untuk memublikasikan laporan-laporan yang sejalan dengan keinginannya.

Trump sudah sejak lama mengklaim, China, Iran, dan Rusia menghendaki agar rivalnya, Joe Biden, memenangi Pilpres 2020. Klaim yang tak pelak dibantah tegas oleh 3 negara tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *