Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Media Pro-Barat Keranjingan Tuduh Iran, Anggap Warga Irak Bela Nabi Muhammad atas Dorongan Teheran

Media Pro-Barat Keranjingan Tuduh Iran, Anggap Warga Irak Bela Nabi Muhammad atas Dorongan Teheran

POROS PERLAWANAN – Republik Islam Iran dikenal menentang hegemoni AS, tidak mengakui Rezim Zionis, dan memberi dukungan kepada kelompok-kelompok Poros Perlawanan di Kawasan. Sebab itu, perang terhadap Iran tidak terbatas di satu bidang. Tapi juga meliputi semua bidang, termasuk sanksi ekonomi, ancaman militer, bahkan menghalangi rakyat Iran memperoleh makanan dan obat-obatan.

Dilansir al-Alam, kebencian AS kepada Iran begitu mendalam, sehingga dikatakan bahwa Donald Trump, Mike Pompeo, atau Benyamin Netanyahu tidak bisa bicara soal isu-isu regional tanpa menyebut-nyebut nama Iran. Mereka mengaitkan tiap masalah dengan Iran, guna menutupi kegagalan mereka untuk membuat Negeri Mullah bertekuk lutut.

Kegagalan inilah yang menyebabkan semua kelompok Poros Perlawanan, bahkan tokoh dan gerakan pro-Iran, menjadi target serangan besar-besaran AS, Israel, takfiri, dan rezim-rezim kolot Arab.

Propaganda kanal-kanal televisi al-Arabiya dan al-Hadath (Saudi), Sky News Arabic (UEA), al-Hurra (AS), juga stasiun-stasiun televisi provokator Arab lain terhadap Hizbullah, Hamas, Jihad Islami, al-Hashd al-Shaabi, dan Ansharullah adalah bukti terbaik untuk mengetahui dalamnya kebencian musuh terhadap Poros Perlawanan, terutama Iran.

Kita pernah mendengar ungkapan “kebencian itu buta”. Namun keteguhan Iran dan Poros Perlawanan telah memperdalam kebencian Segitiga Kejahatan AS, Zionis, dan Rezim Kolot Arab, sehingga membuat mereka tak bisa berpikir jernih. Kebencian ini membuat pihak-pihak tersebut bak binatang-binatang yang tak bisa memahami maksud lawan bicaranya.

Untuk membuktikan pandangan ini, kami akan menukil sebuah berita, lalu menyerahkan berita-berita lainnya kepada Anda.

Saat ini, Dunia Arab dan Islam tengah dilanda gelombang amarah terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menghina Nabi Muhammad Saw. Mereka menyuarakan boikot atas barang-barang Prancis, serta mengadakan berbagai demo di seluruh penjuru dunia.

Rakyat Irak pun tak ketinggalan dalam membela kesucian Nabi Muhammad Saw dan Alquran. Kemarin mereka melakukan demo dan protes di depan Kedubes Prancis di Baghdad.

Namun di lain pihak, media-media pembenci rakyat Irak, seperti stasiun televisi al-Hurra dan kanal-kanal Saudi serta UEA berusaha untuk mengecilkan arti dan nilai demo-demo tersebut. Mereka melaporkan, ”Puluhan pendemo pada hari ini berkumpul di depan Kedubes Prancis di Baghdad ‘atas undangan dari kelompok-kelompok loyalis Iran.’ Tujuan mereka adalah mengutuk pembelaan Presiden Prancis untuk karikaturis (penghina Nabi Muhammad Saw).”

Apakah warga Irak butuh dorongan dari selain mereka untuk membela Nabi? Apakah cinta warga Irak terhadap Nabi Saw lebih sedikit dibanding Umat Muslim di negara-negara lain? Adakah Iran berada di balik demo-demo serupa di belahan dunia lain? Apakah negara-negara Muslim mesti menunggu seruan dari negara lain untuk membela Rasulullah Saw? Kenapa hanya Irak yang diklaim melakukan demo pembelaan untuk Nabi Saw atas permintaan asing, yaitu Iran?

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *