Bahkan Pembukaan Toko Iran yang Murni Bisnis di Venezuela pun Membuat AS Sebal
POROS PERLAWANAN – Pasca dibukanya sebuah toko super market Iran di Venezuela, para petinggi AS bereaksi dan menyatakan, mereka “tidak memiliki pandangan positif” terhadap peristiwa ini.
Dikutip Fars dari Voice of America (VOA), Staf Urusan Amerika Latin Kemenlu AS, Michael Kozak mengatakan bahwa peresmian toko Megasis adalah pameran persatuan “dua negara yang dibenci AS.”
Kozak dalam pernyataannya berupaya mengesankan bahwa Venezuela tidak mampu membayar uang kepada Iran. Dia mengklaim, Iran dengan kehadirannya di negara Latin itu telah “menempatkan dirinya sendiri dalam bahaya yang lebih besar”.
Dalam kelanjutan perang verbalnya terhadap Iran, Kozak mengklaim bahwa Teheran mendukung terorisme.
Sementara Iran mengumumkan, tujuan dari pembukaan toko itu murni untuk tujuan bisnis. Sebagai imbalannya, Teheran mengimpor kayu, nanas, dan mangga dari Venezuela.
Megasis resmi dibuka pada Rabu 29 Juli lalu di timur Caracas, Ibu Kota Venezuela. Seremoni peresmian dihadiri sejumlah pejabat Venezuela, diplomat, dan pengusaha Iran.
Toko ini dibangun di atas lahan seluas 20 ribu meter persegi.
Megasis menjual lebih dari 2500 jenis barang produk Iran, seperti bahan makanan, pakaian, deterjen, barang-barang plastik, dan lain sebagainya.
Berbarengan dengan dibukanya Megasis, para pengusaha Venezuela mengajukan permohonan untuk mengimpor produk-produk Iran seperti bahan bangunan, peralatan pertanian dan tambang, obat-obatan, perangkat medis, mobil murah berikut suku cadangnya, traktor, aki kendaraan, dan lainnya.
Dalam pidato sambutan peresmian Megasis, Dubes Iran untuk Venezuela menyatakan, pembukaan toko ini adalah sebuah langkah untuk melawan terorisme ekonomi yang dijalankan AS, serta memberi sokongan kepada rakyat Venezuela di tengah gencarnya sanksi-sanksi Washington.
Wamenlu Venezuela dalam pidatonya mengapresiasi dukungan Republik Islam Iran untuk Pemerintah dan rakyat negaranya. Menurutnya, pembukaan Megasis adalah pertanda kegagalan kebijakan sanksi AS.
