Balas Agresi Brutal Zionis di Al-Aqsa dan Tandai Peluncuran Operasi ‘Pedang al-Quds’, Hamas Kirim 137 Roket ke Permukiman Israel
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, sayap bersenjata gerakan Poros Perlawanan Hamas Palestina telah melancarkan serangan roket besar-besaran ke wilayah pendudukan, dengan serangan demi serangan diperkirakan masih akan meningkat dalam skala dan luasnya.
Pusat Informasi Palestina melaporkan pada Selasa bahwa serangan itu menargetkan kota Ashdod dan Ashkelon yang terletak di utara wilayah Palestina yang diduduki Israel di Jalur Gaza, wilayah terkepung yang dijalankan oleh Hamas.
Sedikitnya 137 proyektil diluncurkan hanya dalam lima menit, kata Hamas.
“Menanggapi tindakan musuh untuk menargetkan rumah dan anggota perlawanan, kami melancarkan serangan terbesar yang pernah ada terhadap kota-kota tersebut,” katanya.
Sistem pertahanan udara Iron Dome milik rezim Zionis dilaporkan mencegat beberapa roket, tetapi beberapa lainnya berhasil masuk dan menghantam bangunan di daerah yang ditargetkan.
Menurut media Israel, dua orang tewas dan lebih dari 80 lainnya terluka akibat serangan massif tersebut.
Sebelumnya, Angkatan Udara Israel menyerang wilayah di utara dan selatan Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 26 warga Palestina, termasuk sembilan anak-anak.
Peperangan terburuk selama beberapa tahun terakhir itu terjadi akibat penindasan brutal rezim pendudukan sejak awal Ramadan hingga saat ini terhadap jemaah Palestina di kota suci Yerusalem (al-Quds) dan upayanya untuk memaksa warga Palestina keluar dari lingkungan kota Sheikh Jarrah.
Hamas telah meluncurkan operasi militer yang dinamai “Operasi Pedang al-Quds” sebagai pembalasan atas agresi Israel di al-Quds. Pembebasan kota dari pendudukan Israel dijadikan tujuan operasi tersebut.
Sebelum serangan Selasa terhadap Ashdod dan Ashkelon, kelompok tersebut menembakkan ratusan roket ke wilayah pendudukan.
Menurut tentara Israel, hingga Selasa siang, 360 roket telah diterbangkan menuju wilayah pendudukan, 250 di antaranya berhasil menembus Iron Dome. Militer Israel mengakui bahwa hal itu dengan jelas menunjukkan kesiapan Hamas.
Di tengah situasi ledakan di sekitar wilayah pendudukan, tentara Israel dilaporkan meminta para pemukim di Ashkelon untuk tetap berada di tempat penampungan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
