Bantah Klaim dan Rumor yang Disebar Israel, Hizbullah: Dihantui Ketakutan, Zionis Berusaha Ciptakan ‘Kemenangan Khayalan’
POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Hizbullah Lebanon melalui statemennya menyatakan, kabar-kabar yang disiarkan media Zionis terkait operasi penyusupan ke dalam wilayah Israel, serta gugur dan terlukanya pejuang Hizbullah, tidak benar sama sekali. Menurut Hizbullah, rumor-rumor itu tak lebih dari upaya Zionis untuk menciptakan kemenangan khayalan bagi dirinya.
“Tampaknya rasa gentar dan takut Tentara Zionis dan pemukim Yahudi di perbatasan Lebanon, serta kondisi siaga dan kekhawatiran mereka akan reaksi Poros Perlawanan terhadap gugurnya Saudara Ali Kamil Muhsin, juga ketidaktahuan mereka tentang rencana Poros Perlawanan, membuat mereka frustrasi dan kebingungan, baik di media maupun di lapangan. Saat ini, Israel adalah manifestasi dari firman Allah ‘Mereka menyangka bahwa setiap suara (adalah musuh yang) membahayakan diri mereka’,” demikian dinyatakan Hizbullah dalam statemennya.
Hizbullah menegaskan, pihaknya sama sekali tidak menembakkan sebutir pun peluru, sehingga klaim Rezim Zionis soal adanya serangan dari Hizbullah tidak berdasar sama sekali.
Di akhir statemen, Hizbullah menyatakan pihaknya pasti akan membalas serangan udara Israel ke sekitar bandara Damaskus, yang berujung pada gugurnya Ali Kamil Muhsin. Bombardir yang dilakukan Rezim Zionis ke desa Hebbariye Senin 27 Juli kemarin dan tembakan roket yang mengenai rumah seorang warga sipil juga tak akan dibiarkan begitu saja.
Sebelum ini, harian Israel Hayom mengklaim bahwa Hizbullah pada hari Senin kemarin menembakkan roket Kornet ke arah sebuah tank Merkava milik Israel di perbatasan Lebanon. Kanal 12 Israel juga mengabarkan terjadinya baku tembak antara Hizbullah dan Tentara Zionis di kawasan Jabal al-Rus di selatan Lebanon.
Mantan Menlu Israel, Avigdor Lieberman, mengakui bahwa kawasan utara Israel lumpuh lantaran takut terhadap pembalasan Hizbullah.
“Sayangnya, (Sayyid Hasan) Nasrullah membuktikan bahwa ia selalu menepati ucapannya. Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi,” kata Lieberman, seperti dikutip al-Mayadeen.
