Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Bantah Statemen Rajanya, Menlu Yordania Tolak ‘NATO Timur Tengah’ Arab-Israel dan Justru Ingin Dekati Iran

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania, Ayman Safadi mengatakan bahwa negara-negara Arab mencari promosi hubungan diplomatik dengan Iran, dengan tegas menolak adanya pembicaraan tentang pembentukan aliansi militer anti-Iran Timur Tengah yang mirip dengan NATO, yang akan mencakup Israel.

Berbicara dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita televisi al-Jazeera pada Selasa malam, Safadi menggarisbawahi bahwa masalah tersebut tidak ada dalam agenda perjalanan Timur Tengah Presiden AS, Joe Biden bulan depan saat ia akan mengunjungi wilayah pendudukan Israel dan Tepi Barat, dilanjutkan dengan perjalanan ke Arab Saudi.

Dia melanjutkan untuk menyoroti bahwa tidak ada pembicaraan tentang aliansi Arab dengan partisipasi Israel, menekankan bahwa “tidak ada proposal seperti itu”.

Diplomat top Yordania itu juga menolak laporan media Barat dan Israel bahwa negara-negara Arab dan rezim Tel Aviv berencana untuk membentuk aliansi militer, dengan bantuan Amerika Serikat, untuk menghadapi Iran.

“Semua negara Arab menginginkan hubungan baik dengan Iran, dan saat kita bergerak untuk mencapai tahap itu, dialog harus mengatasi semua sumber ketegangan,” kata Safadi.

Menlu Yordania juga menunjuk pada masalah Palestina, krisis Suriah yang sedang berlangsung, dan keamanan negara-negara pesisir Teluk Persia.

“Kita semua menginginkan mekanisme yang akan memastikan keamanan kita melalui dialog, dan juga akan mengatasi kesengsaraan energi dan ketahanan pangan kita… Ada tantangan yang mengharuskan kita semua untuk bekerja sama. Kami akan berbicara dengan Amerika Serikat tentang masalah ini,” katanya.

Pernyataan itu muncul setelah Raja Yordania Abdullah II mengatakan kepada jaringan berita televisi CNBC pekan lalu bahwa ia mendukung pembentukan aliansi militer gaya NATO di kawasan Timur Tengah.

“Kerajaan bekerja secara aktif dengan NATO dan melihat dirinya sebagai mitra aliansi, telah berjuang bahu-membahu dengan pasukan NATO selama beberapa dekade,” katanya.

Raja Yordania menyatakan keinginannya untuk melihat “lebih banyak negara di Kawasan masuk ke dalam aliansi tersebut”.

“Saya akan menjadi salah satu orang pertama yang akan mendukung NATO Timur Tengah,” tambahnya.

Raja Abdullah mengatakan bahwa pernyataan visi dan misi untuk aliansi militer semacam itu harus “sangat jelas, dan perannya harus didefinisikan dengan baik. Kalau tidak, itu akan membingungkan semua orang”.

Dia melanjutkan dengan meminta negara-negara Arab untuk saling membantu, menekankan bahwa “ketidakamanan dan ketidakstabilan di Kawasan akan memengaruhi proyek-proyek regional.”

“Tujuannya harus menjadi solusi menang-menang,” kata Raja Yordania.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *