Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

BBC Pecat Jurnalis Palestina Gara-gara Tweet 7 Tahun Lalu

BBC Pecat Jurnalis Palestina Gara-gara Tweet 7 Tahun Lalu

POROS PERLAWANAN – Stasiun televisi Inggris BBC memecat jurnalis Palestina Tala Halawa, yang bekerja sebagai pakar urusan Palestina di kanal tersebut.

Dikutip Fars dari Arabi21, pemecatan Halawa didasari cuitannya tentang pembelaan terhadap Palestina. Cuitan itu sendiri diunggah Halawa 7 tahun silam, yaitu sebelum masuk BBC sebagai jurnalis.

Keputusan pemecatan ini diambil 2 bulan setelah BBC memulai penyelidikan tentang aktivitas Halawa di media-media sosial. Yayasan Honest Reporting telah me-repost cuitan Halawa yang disertai tagar #HitlerWasRight.

Honest Reporting adalah sebuah yayasan nonpemerintah yang melacak konten-konten anti-Zionis di media-media sosial. Honest Reporting menuding jurnalis Palestina itu sebagai antisemit.

Halawa mengunggah cuitan ini di laman Twitter-nya tiga tahun sebelum ia bergabung dengan BBC. Saat ini, cuitan itu sudah tidak ada di Twitter.

Tweet tersebut diunggah di tahun 2014 bersamaan dengan Perang 51 Hari, yaitu agresi Rezim Zionis ke Gaza yang menewaskan 2.322 warga Palestina, termasuk 578 anak dan 489 wanita.

Pemecatan Halawa gara-gara cuitan yang diunggah sebelum ia masuk BBC telah memicu pro-kontra dan perdebatan seru.

Dalam cuitan berbahasa Inggris tersebut, Halawa menulis, ”Israel lebih Nazi daripada Hitler. Hitler benar. Tentara Israel (IDF) enyahlah ke neraka. Berdoalah untuk Gaza”.

Sejak diciptakannya Rezim Zionis di negeri Palestina, Inggris berperan besar dalam peletakan batu fondasi pembentukan Israel di tahun 1948. Namun mungkin lapisan-lapisan terpendam kerja sama kedua belah pihak saat ini tidak terlalu mencolok, yang disebabkan kebungkaman media-media Eropa dan kerahasiaan kerja sama-kerja sama tersebut.

Di tahun 2021 ini, diumumkan bahwa bersamaan dengan agresi Rezim Zionis dengan perangkat militer termodern ke Jalur Gaza, kerja sama Tel Aviv dan London di berbagai bidang telah meningkat cukup signifikan di tengah kebungkaman media-media Inggris.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *