Berkat Lobi Zionis, Gedung Putih Ancam Institut di AS yang Undang Menlu Iran dalam Forum Daring

POROS PERLAWANAN – Sebuah institut di AS menjadi target tekanan Pemerintahan Donald Trump dan sekutunya di Kongres AS. Dilansir Fars, tekanan ini dilakukan karena Council on Foreign Relations (CFR) mengundang Menlu Iran, Javad Zarif sebagai pembicara.

Menurut laporan majalah Washington Free Beacon, CFR, yang melakukan aktivitas di bidang kebijakan luar negeri AS dan hubungan internasional, berencana mengundang Zarif secara daring. Acara ini akan dilakukan melalui aplikasi Zoom.

Protes Pemerintahan Trump dan para pejabat AS terhadap undangan CFR kepada Zarif ini adalah kelanjutan dari pembangunan opini dan intervensi media-media Barat terkait hukuman mati atas Navid Afkari.

Afkari adalah seorang pegulat Iran yang dijatuhi vonis hukuman mati, usai terbukti melakukan pembunuhan.

Sebuah kelompok hukum mengklaim, acara CFR bertentangan dengan UU Sanksi AS. Menurut laporan Free Beacon, kelompok ini menafsirkan UU Sanksi AS secara berlebihan dan meyakini bahwa warga AS dilarang memberikan pelayanan apa pun, termasuk pelayanan teknologi, kepada pihak-pihak yang dikenai sanksi Washington.

Free Beacon menilai, acara CFR bisa menjadi sebuah ujian bagi Kemenkeu AS terkait pemberlakuan UU Sanksi. Meski warga AS yang bekerja untuk PBB dibolehkan menemui pihak-pihak yang disanksi AS, namun pertemuan secara virtual masih belum memiliki kejelasan hukum.

Majalah AS ini berpendapat, jika Kemenkeu AS menjalankan aturan sekarang, semestinya CFR dan perusahaan Zoom akan dituduh telah melanggar hukum sanksi atas Iran.

Menanggapi protes Pemerintah AS, Jubir CFR menegaskan, institut ini telah menjalankan semua protokol acara sesuai aturan Kemenkeu AS. Ia mengatakan, diundangnya Zarif tidak berarti bahwa CFR mendukung statemen atau argumentasi Menlu Iran.

Anggota lobi Zionis Foundation for Defense of Democracies (FDD), Richard Goldberg menyatakan, CFR dan Zoom layak dijatuhi sanksi karena telah mengundang Zarif.