Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Bertemu 6 Mantan Rival Pilpres, Raisi Tekankan Pentingnya Kerja Sama Selesaikan Masalah Rakyat

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Presiden terpilih Iran Ebrahim Raeisi mengatakan era “persahabatan, kerja sama, dan empati” telah dimulai bagi semua kelompok politik untuk berupaya menyelesaikan masalah rakyat, setelah mengadakan pertemuan “sangat baik” dengan enam mantan saingannya dalam pemilihan presiden lalu.

“Kami mengadakan pertemuan yang sangat baik dengan para calon presiden, dan kami berharap sikap empati seperti itu akan mengarah pada penyelesaian masalah dan mengurai simpul kehidupan masyarakat,” kata Raeisi setelah pertemuan Rabu pagi.

Presiden terpilih, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kehakiman, menjelaskan bahwa mantan saingannya menyatakan pandangan dan proposal mereka tentang prioritas yang mereka anggap harus ditindaklanjuti oleh pemerintahannya selama satu bulan tersisa sampai upacara pelantikannya.

Bersama dengan Raeisi, Amir-Hossein Ghazizadeh-Hashemi, Mohsen Mehr-Alizadeh, Alireza Zakani, Naser Hemmati, Saeed Jalili dan Mohsen Rezaei adalah enam kandidat lain yang disetujui oleh Dewan Pengawas Konstitusi untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Jalili dan Zakani keluar dari persaingan untuk mendukung Raeisi, sementara Mehr-Alizadeh menarik diri demi Hemmati.

Raeisi memenangkan Pilpres dengan telak, mengumpulkan lebih dari 18 juta suara. Rezaei, yang menempati posisi kedua, mengamankan 3,4 juta suara.

Raeisi mengatakan bahwa dalam pertemuan yang diadakan atas undangannya, berbagai solusi dijajaki untuk menyelesaikan masalah negara, beberapa di antaranya telah diangkat dalam debat Pemilu.

“Semua teman-teman prihatin dengan negara, Revolusi [Islam], menyelesaikan masalah, dan melepaskan simpul-simpul kehidupan masyarakat, yang sangat penting,” tambahnya.

Dalam sambutannya pada Senin, Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Khamenei memuji enam kandidat yang kalah dalam pemilihan atas kesopanan dan pesan ucapan selamat mereka kepada presiden terpilih.

Pemenang Pemilu yang sebenarnya, kata Pemimpin Tertinggi, adalah masyarakat Iran dan semua orang yang membantu membawa kegembiraan ke tempat pemungutan suara.

“Oleh karena itu, calon yang tidak memperoleh suara [cukup] termasuk pemenang juga, dan sebaliknya, yang kalah dalam pemilihan adalah mereka yang mengerahkan segala upaya untuk mengusir orang dari kotak suara, tetapi masyarakat, dengan kehadirannya, menolak mereka dan menghancurkan harapan mereka,” tambahnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *