Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Bukan Hanya Sekali AS Ketahuan Mata-matai Sekutunya Sendiri

Bukan Hanya Sekali AS Ketahuan Mata-matai Sekutunya Sendiri

POROS PERLAWANAN – Media Jerman, Deutsche Welle pada Minggu 30 Mei melaporkan, Biro Rahasia Denmark membantu Biro Keamanan Nasional AS (NSA) dalam memata-matai para petinggi Eropa, termasuk Kanselir Agung Jerman, Angela Merkel dan Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier.

Dilansir Fars, fakta bahwa AS menjadikan para sekutunya sendiri sebagai target operasi spionase terungkap pertama kali pada 2013 silam. Namun kini para jurnalis telah mendapat akses ke laporan-laporan yang memuat lebih banyak detail. Laporan-laporan ini menyebutkan, Denmark, yang merupakan sekutu dan tetangga dekat Jerman, bekerja sama dengan NSA untuk memata-matai Kanselir Agung dan Presiden Jerman.

Dalam laporan baru ini juga terungkap bahwa AS pun memata-matai Peer Steinbruck, kandidat sementara Partai Sosialis Kiri Moderat Jerman (SPD) untuk jabatan Kanselir Agung. Setelah mengetahui bahwa dirinya menjadi target spionase AS, Steinbruck telah berkonsultasi dengan tim penyelidiknya.

Sementara itu, baik Merkel maupun Steinmeier tidak mengetahui sama sekali operasi spionase yang dilakukan para petinggi Denmark. Hingga saat ini, Pemerintah dan Biro Intelijen Denmark belum memberikan tanggapan terhadap laporan spionase tersebut.

Ini adalah untuk kesekian kalinya tersiar bahwa AS memata-matai Jerman. Sebelum ini, Otoritas Jerman telah menangkap satu orang atas dugaan spionase untuk AS. Di saat itu, media-media Jerman melaporkan, tersangka adalah salah satu pegawai Badan Intelijen Luar Perbatasan Jerman. Dia telah menjalankan operasi spionase untuk kepentingan AS selama 2 tahun.

Menanggapi laporan spionase Washington, yang dibantu Denmark, terhadap para pejabat senior Eropa, Prancis hanya menunjukkan reaksi lemah. Sekretaris Negara untuk Urusan Eropa, Clement Beaune mengatakan kepada Radio Prancis, ”Ini sangat serius. Kita harus melihat apakah para sekutu kita di Uni Eropa, yaitu Denmark, telah melakukan kesalahan lewat kerja sama dengan Biro Intelijen AS.”

“Jika terbukti bahwa AS memata-matai para petinggi Uni Eropa, ini akan menjadi masalah yang sangat serius,” imbuhnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *