Sanaa Kecam Tindakan Ilegal dan Misi Terselubung UEA Jalankan Program Zionis dengan Bawa Turis Israel ke Pulau Socotra
POROS PERLAWANAN – Kementerian Pariwisata Yaman mengecam keras tindakan UEA yang membawa tur wisatawan Israel ke pulau Socotra.
Dikutip Fars dari al-Mayadeen, Kementerian Pariwisata Yaman menyatakan, ”Dibawanya para turis Israel ke Socotra membongkar rencana UEA dalam menjalankan program-program Rezim Zionis di pulau-pulau Yaman.”
Situs AS, Middle East Monitor pada Senin kemarin mengungkapkan, UEA tanpa meminta izin dari pejabat Yaman telah menerbangkan para turis Israel dari Tanah Pendudukan ke pulau Socotra, yang terletak di tenggara Yaman dan berada di Samudera Hindia.
Middle East Monitor mengabarkan, ratusan turis asing dalam beberapa pekan terakhir telah mengunjungi pulau Socotra dengan menggunakan visa Abu Dhabi.
Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman telah berulang kali memperingatkan Abu Dhabi soal pendudukan kepulauan strategis Socotra dan pencaplokannya oleh UEA.
Dalam beberapa hari terakhir, para pejabat Yaman menegaskan, mereka akan mengambil opsi relevan untuk menyikapi pendudukan UEA di pulau-pulau Yaman. Sanaa menyatakan bahwa kesabaran mereka tidak akan bertahan lama.
Menlu Yaman, Hisham Sharaf menyatakan tindakan UEA di pulau Socotra dan Mayyun (Perim) telah melanggar hukum internasional. Ia menegaskan, tindakan ilegal UEA di teroritori Yaman ini tidak bisa didiamkan begitu saja.
“Jika kalian tidak angkat kaki dari tanah dan pulau-pulau kami, bola-bola api akan segera mendatangi kalian,” ancam Sharaf kepada UEA.
“Saya menyarankan para penguasa Abu Dhabi untuk menjaga pemerintahan dan tanah mereka hanya di sekitar perbatasan UEA saja,” imbuhnya.
Sharaf menandaskan, para penguasa Abu Dhabi harus tahu bahwa Yaman sanggup mengembalikan mereka “ke jalan yang benar”.
Baru-baru ini, UEA telah membangun sebuah landasan terbang untuk pesawat tempur dan sejumlah gedung militer di pulau Mayyun, yang dekat dengan Selat Bab al-Mandeb.
Suku-suku Yaman menegaskan, dengan tindakan ini UEA berniat untuk melapangkan jalan bagi Rezim Zionis untuk menginjakkan kaki di Socotra.
