Dalih untuk Normalisasi, Saudi Berencana Beli Gas dari Israel
POROS PERLAWANAN – Harian Israel, Globes memberitakan bahwa Kairo dan Riyadh tengah berunding dengan Tel Aviv untuk membeli dan menyuplai gas dari Tanah Pendudukan ke Saudi.
Fars melaporkan bahwa perundingan ini berporos pada suplai gas yang dieksplorasi dari ladang gas Laut Mediterania yang diduduki Israel ke wilayah Saudi melalui Mesir.
Globes menjelaskan bahwa sesuai proyek ini, jalur gas akan memasuki Saudi dari Teluk Aqaba demi memenuhi kebutuhan gas megaproyek Neom dan proyek-proyek lain yang sedang dibangun di sepanjang pesisir Laut Merah dan Teluk Aqaba di barat laut Saudi.
Menurut laporan Globes, proyek ini masih berada di tahap-tahap awal, namun sangat efektif untuk menghangatkan hubungan ekonomi Riyadh-Tel Aviv. Apalagi setelah tersiar kabar bahwa para turis Israel mendapatkan izin untuk mengunjungi dua pulau Tiran dan Sanafir.
Dalam laporan sebelum ini, Globes mengabarkan bahwa Saudi berniat mengambil alih Tiran dan Sanafir, yang saat ini berada dalam kepemilikan Mesir, demi menjadikan 2 pulau ini sebagai pusat wisata. Saudi juga berencana membangun hotel dan kasino untuk menjamu para turis Rezim Zionis.
Diterimanya turis Israel di Tiran dan Sanafir menunjukkan minat Pemerintah Saudi untuk mengambil langkah-langkah mendekati Rezim Zionis dan hal ini akan terjadi secara bertahap.
Situs SaudiLeaks menulis bahwa Riyadh secara lahiriah tidak mengakui Tel Aviv. Juga tidak ada hubungan resmi diplomatik dan ekonomi antara keduanya. Pemerintah Saudi juga belum bergabung dengan apa yang disebut sebagai Kesepakatan Abraham. Meski begitu, keduanya menjalin kerja sama keamanan-pertahanan demi menghadapi Iran.
Namun sebenarnya, sudah beberapa tahun ada hubungan ekonomi tak langsung antara Riyadh dan Tel Aviv, terutama dalam hal pasokan produk pertanian dan industri ke Saudi melalui Yordania, Cyprus, dan Otoritas Nasional Palestina (PNA).
