Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Damaskus: Takkan Kami Biarkan Skenario Palsu ‘Serangan Senjata Kimia’ Bikinan AS-Prancis Digelar di Suriah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Menlu Suriah Faisal Miqdad menyebut upaya sebagian negara untuk memanfaatkan Konferensi Pelucutan Senjata, demi membuat perhitungan dengan negara-negara yang menolak bersekutu dalam kebijakan ekspansif mereka.

“Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara tak hanya menghalangi Konferensi Pelucutan Senjata untuk kembali menjalankan perannya, tapi juga berupaya melemahkan mekanisme-mekanisme yang disusun berdasarkan perjanjian-perjanjian yang dirundingkan dalam Konferensi,” kata Miqdad.

Menurutnya, politisasi tugas Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah menjauhkannya dari kewajiban-kewajiban yang sudah dibuat untuknya sesuai Konvensi Pelarangan Senjata Kimia, juga mengancam kredibilitas dan masa depan OPCW.

Menlu Suriah berpendapat, tekanan AS dan Barat atas Sekretariat Teknis OPCW telah mengubahnya menjadi alat untuk menyudutkan negara-negara anggota demi kepentingan geopolitik Washington.

“AS adalah satu-satunya anggota OPCW yang masih menyimpan bahan-bahan kimia sejak Perang Dunia II,” tandasnya.

Setelah adanya tekanan Barat dan pemaksaan untuk membentuk “Tim Pencari Fakta”, yang nota bene adalah pelanggaran Konvensi Senjata Kimia, Miqdad menyebut AS dan Prancis berupaya untuk mengajukan draf putusan-putusan baru dan mengarang banyak dalih yang merugikan Suriah.

Washington dan Paris, jelas Miqdad, juga mendorong kelompok-kelompok teroris untuk membuat sandiwara serangan kimia demi kepentingan AS dan Israel.

“Suriah tak akan membiarkan implementasi skenario ini, juga proyek untuk menjadikan lembaga-lembaga internasional, seperti OPCW, sebagai front pengusung kebijakan-kebijakan Barat. Tentu ini juga tanggung jawab semua anggota OPCW dan Konferensi ini,” tegasnya.

Sementara itu, kantor berita SANA mengutip dari sumber-sumber lokal bahwa Tentara AS telah memindahkan muatan logistik peluru meriam dan RPG dengan 2 helikopter ke pangkalan ilegal al-Shadadi di tenggara Provinsi al-Hasakah, Suriah.

Menurut SANA, langkah ini dilakukan AS untuk memperkuat pangkalannya, juga menjamin kelanjutan dukungannya terhadap kelompok-kelompok teroris binaannya.

AS bekerja sama dengan SDF dalam mencaplok ladang-ladang minyak di kawasan timur Suriah. Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah mengirim ribuan truk bermuatan logistik dan perangkat militer dari Irak ke kawasan tersebut demi proyek penjarahan minyak Suriah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *