Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Ansharullah: Mustahil Kami Diam Tak Melawan Saat PBB Hilang Nyali Cegah Agresi dan Blokade Saudi atas Yaman

POROS PERLAWANAN– Jubir Ansharullah dan Ketua Tim Negosiator Yaman, Muhammad Abdussalam mengatakan, agresi ke Yaman dilakukan oleh koalisi asing, yang diawali dengan serangan serta pengeboman, hingga sampai ke tahap pendudukan.

Dilansir Fars, Abdussalam dalam wawancara dengan al-Masirah, Rabu 24 Februari malam menegaskan bahwa rakyat Yaman mesti melakukan perlawanan terhadap para penjajah. Terkait operasi militer Tentara Yaman dan Komite Rakyat di Ma’rib, Abdussalam menjelaskan, “Musuh menggunakan Ma’rib sebagai basis serangan ke Sanaa, Provinsi al-Jawf, dan Provinsi al-Baidha. Musuh juga memanfaatkan Ma’rib sebagai pangkalan untuk operasi-operasi militer. Perlawanan terhadap tindakan mereka adalah hal fundamental.”

Abdussalam menilai, pertempuran di Ma’rib tidak berpangkal pada situasi saat ini. Menurutnya, Koalisi Saudi dan pasukan anteknya telah mengaktifkan front Ma’rib sejak awal agresi pada 2015 lalu.

“Pertempuran di Ma’rib adalah reaksi terhadap peningkatan agresi. Kita sudah terbiasa dengan kebungkaman masyarakat dunia di saat orang-orang Yaman ditindas dan seruan untuk menghentikan agresi dan blokade disuarakan,” kata Abdussalam.

“Kita dalam posisi membalas peningkatan serangan (dari Koalisi Agresor). Jika masyarakat dunia menyebut pertempuran di Ma’rib sebagai serangan dan agresi, itu berarti mereka ingin agar kita tidak melakukan pembelaan diri, serta membiarkan kelompok takfiri hilir mudik di pusat-pusat perekrutan serdadu dan pelatihan militer,” imbuhnya.

Abdussalam mengkritik kebungkaman masyarakat dunia soal agresi ke Yaman, serta tiadanya aksi nyata untuk menghentikan perang dan blokade atas negaranya.

Ia menegaskan, sejak awal Ma’rib telah menjadi kawasan militer penting bagi Pasukan Agresor. Dengan demikian, kata Abdussalam, sikap Tentara Yaman terhadap mereka saat ini sangat tepat.

Jubir Ansharullah juga mengkritik PBB yang tidak memihak kebenaran dalam perang Yaman.

“Pasukan Agresor menolak semua opsi-opsi damai. PBB pun tak punya nyali untuk mengutuk blokade. Sebab itu, kami yang berada di Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman tidak bisa hanya berdiam diri,” pungkasnya.

Pergerakan maju Tentara dan Komite Rakyat Yaman di Ma’rib dalam beberapa pekan terakhir telah membuat khawatir Koalisi Saudi dan para pendukungnya di AS. Mereka mendesak agar operasi pembebasan Ma’rib dihentikan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *