Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Gagal Berulang Hingga 4 Kali Pemilu, Krisis Parah Landa Partai Netanyahu

Gagal Berulang Hingga 4 Kali Pemilu, Krisis Parah Landa Partai Netanyahu

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Pemilu Legislatif ke-4 Israel dalam dua tahun terakhir kembali gagal mengatasi kebuntuan politik Rezim Zionis. Partai-partai pendukung Benyamin Netanyahu kembali gagal mendapatkan mayoritas suara. Netanyahu pun dicap oleh para petinggi Likud sebagai biang keladi kegagalan ini.

Menurut laporan situs Arab48, anggota senior Partai Likud memang tidak mengkritik PM Israel secara terbuka. Hingga kini mereka belum menyatakan sikap mereka kepada media.

Kritik utama mereka kepada Netanyahu adalah karena ia menjalankan proses Pemilu tanpa berkonsultasi dan meminta bantuan para anggota Likud yang lain.

Di awal kampanye, Netanyahu sesumbar akan memperoleh 40 kursi untuk partainya. Namun Likud hanya mendapatkan 30 kursi, yang merupakan hasil terburuk dalam 4 Pemilu terakhir.

Kanal 12 Israel melaporkan, para anggota senior Likud sebelum ini sudah sepakat untuk bungkam dan melaksanakan apa yang dikatakan Netanyahu agar ia bisa membuat Likud berkuasa. Namun hal ini masih belum terwujud, meski Pemilu sudah diadakan hingga 4 kali (dalam dua tahun terakhir). Rezim Zionis pun harus menuju Pemilu lain dan Kabinet Transisi lain.

Para pengkritik Netanyahu menyatakan, padahal situasi di periode ke-4 Pemilu Knesset lebih menguntungkan Netanyahu daripada tiga Pemilu sebelum ini. Seharusnya, kata mereka, Netanyahu mendapatkan suara mayoritas dengan mudah, namun dia kembali gagal. Sebab partai rival Likud, yaitu Blue and White, menderita kekalahan telak dan partai para legislator Arab juga terpecah-pecah, sehingga di atas kertas, semestinya Likud meraih kemenangan.

Bahkan Likud sendiri mendapatkan penurunan jumlah suara di kota-kota yang merupakan basis untuknya. Misalnya, perolehan suara Likud di Quds turun dari 28 persen suara menjadi 21 persen, di Beer Sheva dari 50 persen menjadi 42 persen, serta di Ashkelon dan Tiberias turun 8 persen.

Saat ini, jumlah kursi Likud di Knesset turun dari 36 kursi menjadi hanya 30 kursi saja.

Mulai sekarang, para petinggi Israel mulai berunding untuk membentuk koalisi, yang mungkin akan berlangsung selama sepekan. Jika masing-masing dari kedua belah pihak gagal membentuk koalisi yang terdiri dari 61 kursi, maka Rezim Zionis akan berhadapan dengan kondisi yang belum pernah terjadi sebelum ini, yaitu terpaksa mengadakan Pemilu untuk ke-5 kalinya dalam tempo dua tahun.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *