Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Gempa Guncang Afghanistan, Taliban Desak AS Cairkan Dana yang Dibekukan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Taliban telah mendesak Amerika Serikat untuk mencairkan aset Afghanistan setelah gempa kuat melanda wilayah pegunungan di timur negara miskin itu.

Bencana tersebut merupakan ujian baru bagi para penguasa dan lembaga bantuan Taliban Afghanistan yang telah berjuang melalui berbagai krisis kemanusiaan. Tingkat kehancuran di antara desa-desa yang terselip di pegunungan lambat terungkap.

Jubir Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan kepada TV Sahar Iran pada Rabu malam bahwa sesi darurat diadakan setelah gempa untuk membentuk markas manajemen krisis.

“Markas besar ini dibentuk dengan partisipasi Menteri Kesehatan, Pertahanan, Budaya, Dalam Negeri dan lainnya, dan diputuskan bahwa perwakilan mereka harus segera mencapai daerah yang terkena dampak untuk memberikan bantuan,” katanya.

Diputuskan juga untuk menyediakan makanan, peralatan rumah tangga, tenda, dan kebutuhan dasar lainnya, kata Mujahid, menambahkan bahwa Kementerian Pertahanan diminta untuk memberikan semua bantuan darat dan udara untuk membantu yang terluka, sementara Kementerian Kesehatan harus mengirim obat-obatan yang diperlukan beserta tim bantuan sesegera mungkin.

Bencana yang ditimbulkan oleh gempa berkekuatan 6,1 skala richter itu menambah kesengsaraan di negara di mana sistem kesehatannya telah runtuh sejak penarikan AS dan NATO pada Agustus. Pengambilalihan itu menyebabkan terputusnya pembiayaan internasional yang vital, dan sebagian besar dunia telah menghindari Pemerintah Taliban.

Dalam langkah yang jarang terjadi, Pemimpin Tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzadah memohon kepada komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan “untuk membantu orang-orang Afghanistan yang terkena dampak tragedi besar ini dan melakukan apa pun yang mungkin”.

Organisasi internasional, Bulan Sabit Merah dan banyak negara, termasuk Republik Islam Iran, Pakistan, Rusia dan beberapa negara lain telah menyatakan kesiapan mereka untuk membantu Afghanistan, kata Jubir Taliban.

Akan tetapi, dia menegaskan kembali seruan Afghanistan pada AS untuk melepaskan aset negara. Ada sekitar $7 miliar dana Afghanistan dari Bank Sentral negara itu yang dibekukan di Amerika Serikat.

Pada Februari, Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang akan menyita aset Afghanistan dan memindahkan setengahnya ke dana yang konon ditujukan untuk bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan. Namun, Biden menyetujui perselisihan hukum dengan beberapa keluarga 9/11 yang menuntut klaim terhadap aset-aset tersebut sebagai alasan untuk tidak mencoba membebaskan separuh lainnya dari dana Afghanistan yang diduga untuk rakyat Afghanistan.

Pembekuan terus berlanjut di tengah kehancuran ekonomi Afghanistan, inflasi melonjak, dan jutaan warga Afghanistan di ambang kelaparan.

Namun, ketidakpedulian Washington yang tidak berperasaan terhadap krisis kemanusiaan diketahui semua orang.

Ketika Iran dilanda pandemi virus Corona terburuk di Timur Tengah, seruan meningkat dari seluruh dunia ke Amerika Serikat untuk meringankan sanksi terhadap negara itu agar Republik Islam itu dapat membeli peralatan medis dan vaksin vital dari luar negeri, tetapi Washington tidak peduli meski hal itu menyangkut soal kemanusiaan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *