Haaretz Bongkar Keterlibatan Israel Bantu Maroko Perangi Kelompok Polisario
POROS PERLAWANAN – Harian Israel, Haaretz pada Sabtu 30 Januari membeberkan bantuan militer Tel Aviv kepada Rabat dalam memerangi Front Polisario.
Dilansir Fars, Polisario adalah organisasi politik-militer di Sahara Barat, yang dibentuk pada tahun 1973 sebagai kelompok perlawanan terhadap penjajahan Spanyol di Sahara Barat.
Dikutip Diplomatico dari Haaretz, para penasihat dan pakar Rezim Zionis mengajarkan taktik-taktik militer kepada Maroko untuk menghadapi Polisario; front yang berjuang demi kemerdekaan Sahara Barat.
Sahara Barat adalah sebuah kawasan yang disengketakan oleh Pemerintah Maroko dan Front Polisario. Front ini membentuk Republik Demokratik Arab Sahara di bekas jajahan Spanyol pada tahun 1976 usai keluarnya Spanyol.
Polisario menentang tindakan Spanyol yang membagi Sahara Barat antara Maroko dan Mauritania.
Polisario dan Mauritania berdamai pada tahun 1979. Dengan demikian, bagian selatan Republik Sahara (yang disebut Wadi al-Dzahab) kembali ke Republik ini. Namun Kerajaan Maroko tetap menduduki keseluruhan kawasan utara Sahara Barat dan mengklaimnya sebagai wilayahnya. Sejak saat itu, Polisario pun memusatkan perlawanan terhadap Maroko.
Menurut laporan Haaretz, Rezim Zionis pun mengirimkan perangkat-perangkat militer agar Rabat bisa menghadapi Polisario.
Maroko menginginkan keberadaan sebuah Pemerintah Otonom yang bergantung kepada Rabat di Sahara Barat, juga sebuah parlemen lokal di bawah kedaulatannya di kawasan tersebut.
Rabat menyatakan, jika pun harus ada referendum, maka itu mesti berkaitan dengan status otonom kawasan itu, bukan untuk berpisah dari Maroko. Namun Polisario menentang hal ini dan menuntut referendum untuk menentukan nasib Sahara Barat.
Haaretz menyebut bahwa Mossad juga menjalin kerja sama dengan Maroko. Sebagai imbalan untuk sejumlah layanan strategis, seperti pemindahan Yahudi ke Palestina, Mossad pun meneror para penentang Raja Maroko terdahulu, Hasan II.
Harian Israel ini mengabarkan bahwa hubungan rahasia antara Tel Aviv dan Rabat adalah hubungan paling stabil, jika dibandingkan dengan hubungan Rezim Zionis dengan negara-negara Arab lain.
