Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Haaretz Sebut Bandar bin Sultan ‘Arsitek Hubungan Riyadh-Tel Aviv’

Haaretz Sebut Bandar bin Sultan ‘Arsitek Hubungan Riyadh-Tel Aviv'

POROS PERLAWANAN – Harian Israel, Haaretz, dalam edisi Selasa 12 Juli mengakui adanya kedekatan antara Tel Aviv dan Riyadh. Menurut Haaretz, mantan Kepala Intelijen Saudi, Pangeran Bandar bin Sultan adalah arsitek hubungan Saudi dan Rezim Zionis.

Diberitakan Fars, Haaretz dalam laporannya menyatakan bahwa Bin Sultan sudah sejak lama bertemu dengan para petinggi Rezim Zionis dan Mossad, termasuk mantan PM Ehud Olmert dan Benyamin Netanyahu.

Kendati saran-saran Bin Sultan hingga kini hanya tertuang di atas kertas semata, namun pada saat bersamaan, juga berujung kepada pertemuan-pertemuan dramatis di Istana Jeddah, lawatan para pejabat Israel ke Saudi, dan terciptanya kedekatan nyata antara Riyadh dan Tel Aviv.

Beberapa tahun lalu, sebuah riset Zionis membeberkan bahwa kedekatan hubungan Israel dan Saudi telah dimulai sejak dekade 80 silam. Tanda-tanda pertama perubahan ini adalah tawaran-tawaran yang diajukan Saudi untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel, yaitu dengan meminta negara-negara Arab mengakui Rezim Zionis secara resmi.

Analis intelijen Israel, Yossi Melman dalam riset ini mengatakan, Bin Sultan adalah arsitek hubungan negaranya dengan Rezim Zionis. Pertemuan-pertemuannya di tahun 2007 dengan PM Israel saat itu Ehud Olmert, juga pertemuan mantan Direktur Mossad, Meir Dagan dengan para petinggi Saudi, dilakukan dengan dalih untuk menghadapi Iran.

Bandar bin Sultan bin Abdulaziz Al Saud lahir Maret 1949. Dia menjadi Dubes Saudi untuk AS antara tahun 1983 hingga 2005. Mungkin bisa dikatakan bahwa tak ada Dubes yang begitu terikat dengan Washington seperti Bin Sultan.

Bin Sultan menjabat sebagai Dubes selama 23 tahun. Dalam rentang waktu ini, ia telah menjalin hubungan luas dengan kubu konservatif AS dan lobi-lobi Zionis di AS.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *