Hamas: Netanyahu Pamerkan Capaian-capaian Palsu kepada Warga Zionis
POROS PERLAWANAN – Jubir Hamas, Abdullatif al-Qanu’ menyatakan bahwa PM Israel, Benyamin Netanyahu tidak melakukan hal apa pun selain menebar tuduhan dan dusta.
Dikutip Fars dari Shahab News, al-Qanu’ berkata bahwa statemen Netanyahu soal “perubahan perimbangan di hadapan Perlawanan Palestina” adalah sebuah dusta yang disodorkannya kepada masyarakat Zionis. Jubir Hamas menyebut PM Israel berusaha memamerkan capaian-capaian khayalannya.
Pada Minggu kemarin, Netanyahu mengeklaim bahwa Rezim Zionis mampu mengubah perimbangan di hadapan Hamas dan Jihad Islam. Ia menyinggung teror terhadap para Komandan Jihad Islam dan mengeklaim bahwa ia telah mengizinkan Tentara Israel untuk menggunakan segala sarana demi mewujudkan keamanan para pemukim Zionis.
Al-Qanu’ lalu mengungkit operasi berani syahid 3 pemuda Palestina di permukiman Zionis Eli. Ia mengatakan, ”Operasi di Eli adalah tanggapan terhadap ancaman para petinggi dan Tentara Israel. Terbunuhnya 4 pemukim Zionis mengungkap dusta Netanyahu soal perubahan perimbangan dan pulihnya prevensi Israel.”
“Perlawanan Palestina dalam konfrontasi dengan Israel telah memasuki sebuah jalur baru. Perlawanan bisa melakukan operasi-operasi heroik dan memberikan pukulan kepada Israel demi melindungi rakyatnya,” tandas al-Qanu’.
Tentara Israel telah menambahkan sejumlah besar personel militer ke pasukannya di Tepi Barat, menyusul operasi di Eli dan tewasnya 4 pemukim Zionis. Pada hakikatnya, Tepi Barat telah menjadi sebuah pangkalan militer besar. Di setiap titik terdapat puluhan serdadu Israel. Namun luas dan banyaknya operasi perlawanan Palestina secara jelas menunjukkan kegagalan Tentara Israel dalam memberikan rasa aman kepada para pemukim.
Berbagai kawasan di Tepi Barat menjadi ajang bentrokan yang terus berlanjut. Di satu sisi, Rezim Zionis menyerang desa-desa Palestina. Sementara di sisi lain, pasukan Perlawanan Palestina melancarkan operasi-operasi berani syahid dan mengancam kepentingan Israel.
Baru-baru ini, harian Haaretz melaporkan bahwa situasi saat ini bukan hanya menggerogoti kekuatan Israel dari dalam, tapi juga membuat musuh-musuhnya meningkatkan ancaman mereka terhadap rezim ini.
