Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Hina Bangsa Irak ‘Tak Beradab’, Situs CBS News Lumpuh Kena Retas

Hina Bangsa Irak 'Tak Beradab', Situs CBS News Lumpuh Kena Retas

POROS PERLAWANAN – Hacker Irak meretas situs CBS News dan membuatnya lumpuh, menyusul penghinaan situs kanal berita AS ini kepada bangsa Irak saat meliput berita tentang perang di Ukraina.

Dikutip al-Alam dari IRNA, Staf Keamanan Siber di Pusat Elektronik DMC Irak, Muammal Ahma Shakir mengumumkan bahwa peretas mencantumkan tulisan “Iraq Came, The History Came” di situs CBS News, yang menunjuk kepada sejarah dan kekayaan budaya Negeri Seribu Satu Malam.

Menurut Shakir, serangan ke situs CBS News dilakukan dalam tiga tahap dan melumpuhkan tiga sektor situs ini. Selain mencantumkan ungkapan di atas, hacker juga mengutuk terjadinya perang.

Beberapa hari lalu di saat meliput berita Ukraina, jurnalis CBS News secara terang-terangan menghina bangsa Irak. Ia berkata, ”Ukraina tidak seperti Irak, Afghanistan, dan Suriah. Di sini kita berada di sebuah negara Eropa berperadaban.”

Pernyataan dan narasi-narasi serupa dari sejumlah kanal berita Barat, termasuk BBC Inggris, ini telah memicu reaksi keras di dalam Irak, karena dinilai telah menghina negara-negara Muslim di Timteng dan menyebut mereka sebagai bangsa-bangsa yang tak memiliki budaya serta peradaban.

Para aktivis dan pegiat medsos murka terhadap tindakan media-media Barat dalam meliput berita Ukraina dan penghinaan mereka kepada bangsa-bangsa Muslim. Mereka menyatakan, ini adalah bukti kemunafikan dan kebohongan Barat dalam menyatakan persahabatan dengan bangsa-bangsa di Kawasan. Menurut mereka, orang-orang Barat memandang rendah bangsa-bangsa dunia lain, terutama Muslimin.

Aktivis media dari Kurdi Irak, Dara Abdullah, di laman pribadinya menghimpun dan memublikasikan penghinaan media-media Barat terhadap warga Timteng selama terjadinya perang Ukraina.

Menanggapi komentar-komentar untuk postingan-postingannya, Abdullah berkata, ”Negara-negara Barat ini adalah dalang timbulnya peperangan.”

BBC Inggris, CBS AS, televisi Prancis BMF, dan majalah Inggris Telegraph adalah sebagian media-media Barat yang penghinaan mereka, baik secara audio maupun visual, telah didokumentasikan Abdullah.

Penghinaan terhadap bangsa-bangsa Timteng, terutama Irak dan Afghanistan, akhir-akhir ini pun dikecam pedas oleh jaringan-jaringan televisi pro-Perlawanan, seperti al-Mayadeen.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *