Hizbullah: Revolusi Islam Iran Membuat ‘Ketakutan kepada Zionis’ Jadi Tak Berarti Lagi
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Ketua Dewan Politik Hizbullah, Ibrahim Amin al-Sayyid menyatakan bahwa tindakan-tindakan faksinya bersifat kolektif, sehingga saat ini menjadi sebuah model di Kawasan.
Al-Sayyid menambahkan, para pemimpin Hizbullah selalu berada di garis terdepan untuk berkorban. Mereka bisa menghadapi musuh-musuh dengan iman, keikhlasan, dan kemuliaan.
“Hizbullah telah mentransformasi perlawanan dari sebuah aksi militer menjadi sebuah pemahaman politik. Dalam arti bahwa perlawanan tidak ternoda oleh tujuan-tujuan politis. Pengambilan keputusan di Hizbullah adalah buah dari partisipasi pemikiran dan politik kolektif,” imbuh al-Sayyid.
Mengutip dari al-Sayyid, al-Ahed menyatakan bahwa Perlawanan terlahir dari serangan Rezim Zionis ke Lebanon; rezim yang berusaha menciptakan dampak politik di Lebanon dan Kawasan melalui tindakan destruktif dan kejahatan militernya.
Petinggi Hizbullah ini berpendapat, kemenangan Revolusi Islam Iran telah menciptakan perkembangan pemikiran, kejiwaan, dan spiritualitas. “Revolusi menjadi pangkal harapan dan menjadikan ketakutan terhadap serangan Zionis tidak lagi ada artinya,” tegasnya.
Ia menilai Rezim Zionis sebagai rintangan besar untuk Kawasan dan menambahkan, ”Dunia saat ini menyaksikan berbagai perkembangan dan perubahan. Ada negara dan komunitas-komunitas yang terus berkembang, sementara sebagian lainnya melemah. Berkat Perlawanan, Lebanon adalah salah satu negara-negara penting.”
Perundingan terkait sumber-sumber migas disebut al-Sayyid sangat penting bagi Lebanon. Menurutnya, rakyat Lebanon harus tahu bahwa ada peluang yang mesti dimanfaatkan, sebab berlanjutnya kebijakan basa-basi dan kepatuhan kepada AS tidak akan membawa hasil apa pun.
Di akhir wawancara, al-Sayyid menyinggung keberadaan Hizbullah di Suriah dan menegaskan, proyek dan tujuan di Suriah sudah jelas. Keberadaan Hizbullah di Suriah sama dengan sebuah tanggung jawab, sebab proyek penggulingan Suriah adalah sebuah tantangan besar.
