Loading

Ketik untuk mencari

Eropa

Inggris Dikecam Lantaran Ikut Andil Abaikan Tindakan Represif Rezim Al Khalifa terhadap Rakyat Bahrain

Inggris Dikecam Lantaran Ikut Andil Abaikan Tindakan Represif Rezim Al Khalifa terhadap Rakyat Bahrain

POROS PERLAWANAN – Para politisi Inggris dan Eropa serta aktivis HAM mengungkap kekompakan negara-negara Barat dalam pengabaian terhadap aksi represif Rezim Al Khalifa dalam menangkap dan menyiksa warga Bahrain.

Salah satu dari politisi ini adalah Paul James Scriven, anggota Dewan Bangsawan Inggris. Dalam sebuah seminar tentang HAM di Bahrain yang diadakan di London, ia mengatakan, ”Inggris harus menunda dukungan terhadap negara-negara Arab di Teluk Persia hingga ada sebuah lembaga independen, seperti PBB, yang memiliki akses penuh ke Manama dan menyusun laporan lengkap tentang HAM dan kondisi penjara-penjara di sana. Ini harus dijadikan sebagai syarat kelanjutan bantuan finansial Inggris untuk Manama.”

“Saya pikir, Inggris secara langsung atau tidak langsung membantu pelanggaran HAM yang kita saksikan di Bahrain. Inggris lebih mengutamakan laba penjualan senjata daripada penghormatan terhadap HAM,” imbuh Scriven.

Dikutip Fars dari al-Quds al-Arabi, seminar ini diadakan oleh Pusat Demokrasi dan HAM Eropa dalam rangka peringatan Hari Perlawanan Korban Penyiksaan Sedunia. Tujuan seminar adalah mengungkap kasus-kasus pelanggaran HAM di Bahrain dan membongkar metode-metode penyiksaan yang dialami para korban.

Koordinator Parlemen untuk CAAT (Campaign Against Arms Trade), Katie Fallon dalam seminar itu menyatakan, ”Dalam 10 tahun terakhir, Otoritas London telah menjual senjata ke Bahrain senilai lebih dari 120 juta pound. Hal ini bertentangan dengan prioritas kebijakan luar negeri Inggris.”

Sayyid Ahmad al-Wadai, salah satu Direktur Yayasan Hak dan Demokrasi Bahrain, juga mengatakan, ”Anak-anak yang ditangkap berada dalam sel-sel serta diintimidasi dan disiksa. Suatu kali, seorang perwira polisi membawa charger baterai dan berkata kepada anak-anak, jika mereka tidak mengaku, mereka akan disetrum.”

Menurut al-Wadai, anak-anak berusia 11 tahun atau kurang juga ditangkap di Bahrain. Ia berkata, ”Salah satu anak berada di penjara saat berulang tahun ke-11. Kesalahannya hanya karena ia ikut dalam protes terhadap penyelenggaraan lomba balap F-1 di Bahrain.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *