Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Inilah yang Terjadi Saat Semua Taktik dan Siasat Biden Buntu di Hadapan Poros Perlawanan

Inilah yang Terjadi Saat Semua Taktik dan Siasat Biden Buntu di Hadapan Poros Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Joe Biden sebenarnya tahu persis apa yang ia inginkan terkait Poros Perlawanan. Namun, ia tidak tahu sepersis itu soal bagaimana ia menghadapi Poros Perlawanan.

Biden tahu benar bahwa ia tidak boleh menggunakan kebijakan-kebijakan yang berbau Trump. Namun di saat bersamaan, ia tidak ingin kehilangan apa yang disebut sebagai “hasil-hasil kebijakan tersebut”. Dengan kata lain, Biden berusaha memulai kebijakannya, tanpa harus menanggung biaya apa pun, dari titik yang Trump menemui kebuntuan di situ.

Terkait Iran, Biden berupaya merampungkan berkas nuklir Iran mewujudkan tujuan-tujuannya tanpa memberikan keuntungan apa pun kepada Teheran. Ia berusaha memaksa Iran untuk menerima kesepakatan yang akan membatasi secara ketat program nuklir Iran, dan di tahap selanjutnya, membatasi program rudal dan regional Iran.

Di Yaman, berbagai tekanan diplomatik dalam kemasan tawaran dengan rasa AS, Saudi, Swedia, dan selainnya ditujukan kepada Sanaa. Namun tak satu pun tawaran itu yang memberikan keuntungan bagi Pemerintahan Keselamatan Nasional dan Ansharullah.

Di Irak, “perundingan-perundingan diplomatik” terus dilakukan antara Baghdad dan Washington. Namun di saat bersamaan, tekanan atas Poros Perlawanan justru ditingkatkan. Stabilitas Irak dikacaukan sedemikian rupa, supaya bukan hanya memicu kecurigaan antarkelompok Irak semata, tapi juga menggiring kecurigaan rakyat Irak terhadap negara-negara tetangga.

Di Suriah, Pemilu rakyat ditentang dan sudah dituding “ilegal” jauh-jauh hari sebelum dilangsungkan. AS juga terus memberlakukan UU Caesar yang mencekik rakyat Suriah. Bantuan untuk rekonstruksi Suriah pun ditahan dan baru akan diberikan dengan syarat rakyat Suriah tidak lagi mendukung Bashar Assad.

Di Palestina, meski Biden sendiri masih sebal kepada Netanyahu lantaran dukungannya terhadap Trump, juga tidak terlalu simpatik dengan normalisasi Israel dengan negara-negara Arab, tapi sama seperti sebelumnya, ia masih menganggap penting keamanan Israel. Persekutuannya dengan Rezim Zionis begitu erat, sehingga tak mustahil bahwa ia akan mengorbankan Pemilu Palestina sebagai tumbal kepentingan Israel.

Di hadapan semua ini, Iran menyuarakan dengan lantang rencana pengayaan uranium 90 persen. Poros Perlawanan Irak juga kian intensif menuntut pengusiran Tentara AS dari negara mereka. Pejuang Yaman sudah kian dekat untuk membebaskan Ma’rib, juga terus menghantam Saudi dengan serangan rudal dan drone. Rakyat Suriah menyiapkan penyelenggaraan Pemilu dengan penuh semangat. Dan yang terakhir, bangsa pejuang Palestina dengan terus mengusung slogan “perlawanan sebagai solusi tunggal menghadapi Israel”, mengerahkan upaya untuk menyukseskan Pemilu yang akan datang.

Biden tahu bahwa ia tidak menghendaki munculnya rival baru dan kuat bernama Poros Perlawanan. Namun ia tidak tahu persis apa yang mesti dilakukannya untuk menghadapi mereka. Dan mereka menyusun siasat, Allah pun demikian. Sesungguhnya Allah adalah pembuat siasat terbaik (Al Imran: 54).

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *