Iran: Dulu Jual Senjata Kimia ke Saddam Kini Sebut Hizbullah Teroris, Bukti Jerman Hipokrit dan Termakan Hasutan Jahat Zionis Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, menanggapi keputusan Pemerintah Jerman yang mencantumkan Hizbullah dalam daftar teroris.

“Suatu keanehan kembali dipamerkan. Para penjual senjata kimia ke Saddam tiba-tiba menjadi pembela HAM. Mereka menyebut Hizbullah Sang Pahlawan sebagai ‘teroris’ karena takut kepada teman mereka, Si Pembantai Anak-anak (Israel),” cuit Shamkhani lewat akun Twitter-nya.

“ISIS tidak bisa sampai ke Eropa lantaran dibendung oleh tembok Kelompok Poros Perlawanan. Akhirnya kedok para pendukung utama terorisme sudah tersingkap,” lanjutnya.

Keputusan Berlin ini juga mendapat kecaman keras Kementerian Luar Negeri Iran yang melalui Juru Bicaranya, Abbas Mousavi menyatakan, ”Tampaknya sejumlah negara Eropa mengambil sikap mereka tanpa melihat realita Timur Tengah. Mereka hanya menentukan sikap berdasarkan mesin propaganda Rezim Zionis dan Rezim AS.”

Menurut Mousavi, keputusan Jerman tersebut adalah penghinaan terhadap Pemerintah dan rakyat Lebanon. Sebab, kata Mousavi, Hizbullah adalah bagian resmi dan sah dari Pemerintah serta Parlemen Lebanon.

“Hizbullah juga merupakan partai politik yang selalu berperan dalam menjaga stabilitas politik negara itu, juga mendapatkan dukungan besar rakyat di Lebanon dan Kawasan,” imbuhnya.

Kelompok-kelompok Poros Perlawanan di Palestina, seperti Hamas dan Jihad Islami, juga mengutuk langkah Berlin tersebut.

Juru Bicara Hamas, Hazim Qasim, dalam statemennya Jumat 1 Mei kemarin menegaskan, ”Tindakan Jerman menunjukkan keberpihakan nyata terhadap versi para penjajah yang masih melanjutkan teror mereka terhadap bangsa-bangsa Arab.”

“Keberpihakan kepada Rezim Zionis semacam ini akan mendorong mereka untuk terus melanggar hukum dan resolusi internasional,” kata Qasim.

“Yang harus disebut teroris adalah para penjajah dan pemimpin mereka. Mereka harus dituntut oleh organisasi-organisasi internasional atas kejahatan dan pembantaian yang mereka lakukan sepanjang 70 tahun terakhir,” lanjutnya.

Sembari mengecam keras keputusan Pemerintah Jerman, Jihad Islami dalam statemennya menegaskan, ”Kami akan selalu berdiri di sisi saudara-saudara kami di Hizbullah. Kami menyatakan dukungan dan solidaritas kepada keteguhan Hizbullah di garis perlawanan menghadapi Rezim Zionis beserta ancaman-ancamannya.”