Israel Luncurkan Serangan Rudal Baru ke Ibu Kota Suriah, DK PBB Tetap Bungkam
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Israel telah melakukan serangan rudal baru di Ibu Kota Suriah, Damaskus, saat rezim pendudukan melanjutkan tindakan agresinya terhadap negara Arab tersebut.
Kantor berita resmi Suriah SANA, mengutip sumber militer, melaporkan bahwa sejumlah rudal Israel menargetkan daerah dekat Damaskus dari arah Dataran Tinggi Golan Kamis pagi, ledakan keras terdengar di Ibu Kota.
Sumber militer mengatakan bahwa pertahanan udara Suriah menangkal rudal Israel dan menembak jatuh beberapa dari mereka, menambahkan bahwa serangan udara itu telah menimbulkan kerugian material dan melukai dua tentara.
Kementerian Pertahanan Suriah kemudian mengonfirmasi serangan tersebut, tanpa memberikan rincian apa pun tentang targetnya.
“Sekitar pukul 01:20 (10:20 GMT), musuh Israel melakukan agresi udara dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki, menargetkan beberapa posisi di sekitar Damaskus,” kata Kementerian.
Serangan itu diluncurkan seminggu setelah serangan udara Israel menghantam bandara internasional di kota Aleppo, barat laut Suriah, menyebabkan beberapa “kerusakan material” dan membuatnya tidak dapat digunakan.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan Israel sebagai “kejahatan ganda”, mencatat bahwa serangan itu menargetkan bandara sipil dan saluran utama aliran bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa dahsyat pada Februari lalu.
Serangan itu merupakan serangan Israel ketiga di bandara Aleppo dalam enam bulan.
Rezim Israel sering melanggar kedaulatan Suriah dengan menargetkan posisi militer di dalam negeri, terutama Gerakan Perlawanan Hizbullah, yang telah memainkan peran penting dalam membantu tentara Suriah melawan teroris yang didukung asing.
Israel sebagian besar diam tentang serangannya di wilayah Suriah, yang banyak dilihat sebagai reaksi spontan terhadap keberhasilan Pemerintah Suriah dalam menghadapi terorisme.
Rezim Tel Aviv telah menjadi pendukung utama kelompok teroris yang memerangi Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sejak militansi yang didukung asing meletus di Suriah pada awal 2011.
Suriah telah berulang kali mengeluh kepada PBB atas serangan Israel, mendesak Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan terhadap kejahatan Tel Aviv. Namun seruan itu, sama sekali tidak mendapatkan sambutan.
